PESTA PELEPASAN

62 4 0
                                    

Halo sobatch👋
Semoga hari kamu menyenangkan.

Silahkan membaca.

Sungkem dari author🙏

Sungkem dari author🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

15. Pesta Pelepasan

Setelah hampir sebulan, akhirnya hari kelulusan telah tiba. Sudah sejak pagi, SMA elit Kediri tidak pernah sepi. Banyak siswi merayakan hari kelulusan dengan saling mencoret baju abu-putihnya. Sedangkan guru hanya mengawasi saja.


Tetapi tidak untuk satu pasangan, yang akhir-akhir ini menjadi perbincangan karena sering terlihat bersama. Setiap ada Yana pasti ada Galang, ya betul setelah kejadian dirumah Galang asli.

Galang semakin gencar mendekati Yana dan lebih posesif tapi itu hanya ditunjukkan jika hanya berdua saja. Galang sering melarang ini itu yang berhubungan dengan berat dan fikiran. Karena hanya itu yang bisa dilakukan untuk memperlambat penyakit Yana, pemilik tubuh tidak mau berobat walaupun dipaksa oleh Yanti ataupun Galang sendiri.

Mereka kini ada dikebun lavender dekat danau yang sangat sejuk dan masih terlihat segar. Galang berharap, fikiran Yana lebih fress setelah datang kesini, namun nyatanya tidak sepenuhnya. Galang sering mempergoki Yana melamun sendiri.

"Yana? Hei!?" Ucap Galang menggoyangkan tubuh Yana.

"Eh ada apa?"

"Seharusnya gue yang tanya, lo kenapa? Kok ngelamun trus, gue perhatiin daritadi," tanya Galang memperhatikan pahatan wajah Yana yang terlihat semakin kecil, pipinya atau bisa dikatakan tirus.

"Gue ajak lo kesini biar fikiran lo fress, lebih baik. Tapi kenapa malah kayak nambah pikiran?" Lanjut Galang menyelipkan anak rambut yang menghalagi sebagian wajah Yana.

"Gue cuma inget beberapa tahun lalu sebelum nyokap gue pergi. Dulu setiap minggu gue sama kelurga sering banget pergi jalan jalan, dan bokap gue sering banget bawain bunga lavender buat nyokap. Katanya bunga kesukaan nyokap," jelas Yana tersenyum simpul.

"Kayaknya gue salah pilih tempat. My sory, gue ngak tau itu,"

"No problem. Ayo pulang, udah hampir sore, gue harus siap siap buat nanti malam," ajak Yana beranjak berdiri lalu membersihkan bokongnya.

Begitupun dengan Galang. Berjalan dibelakang Yana sebelum membukakan pintu untuknya. "Mau beli makan ngak? Dari pagi lo cuma makan dikit loh," ucap Galang pada Yana yang mendengus kesal.

"Ck! Lo bawel banget sih! Nantikan bisa, gue ngak mau setelah makan perut gue buncit," jelas Yana.

"Tapi lo juga harus prioritasin kesehatan lo juga. Kenapa sih? Gue perhatiin lo keknya pasrah banget sama penyakit lo? Seakan-akan lo mau penyakit lo itu makin nyebar di tubuh lo tanpa dilawan," Galang menyerongkan tubuhnya sedikit, lalu menangkup wajah Yana dengan lembut.

YANA&GALANG [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang