PENIPUAN SI MISKIN

62 4 0
                                    

Halo sobatch👋
Semoga hari kamu menyenangkan.

Silahkan membaca.

Sungkem dari author🙏

14. Penipuan Si Miskin

G

alang baru saja menyelesaikan ujian terakhirnya. Bahasa Indonesia lintas minat, mapelnya. Setelah keluar dari kelas, Galang bergegas pulang.

Akhirnya setelah enam bulan, Galang sudah hampir menyelesaikan kesibukan sekolahnya, demi mencapai target universitas impiannya.

Sebenarnya mudah bagi Galang masuk ke universitas impian, setelah dilihat rapot dari kelas sepuluh sampai sekarang yang selalu mendapat peringkat satu atau dua. Namun Galang tidak memberi patokan untuk itu, Galang ingin nilainya lebih memuaskannya.

Memang ya kalau udah terobsesi nilai, udah dampet nilai 99 pun masih merasa bodoh. Sedangkan yang hanya dapat nilai dibawah kkm malah santai santai aja. Tapi bukan bearti masa depannya suram, mungkin saja orang yang suka mendapat nilai dibawah kkm memiliki kemampuan non akademik.

Dari kejauhan Galang merasa ditatap tajam yang membuat Galang menoleh kebelakang, Yana. Gadis itu menatap Galang dengan tidak kesukaan yang sangat terlihat jelas dimatanya. Tetapi Galang acuh saja. Namun nyatanya setelah Galang kembali berjalan, ada rasa ganjal dihatinya dan seolah ingin mendekati gadis yang sudah dua minggu tidak bertemu.

Walaupun kedekatannya hanya bisa diitung jari, tapi sifat angkuh, sok paling kaya, suka bully orang tanpa sebab, itu membuatnya tidak suka tapi berbanding balik saat Yana menatapnya dengan setajam dan sesinis itu, seperti nyesss di ulu hatinya.

Apalagi akhir-akhir ini Galang sering memikirkannya, walaupun Galang berusaha mengelak tetapi tetap saja Galang seolah dibuat rindu dengan gadis ceria itu. Iya gadis ceria yang dulu pernah memaksa menginap dirumahnya. Gadis yang berubah menjadi ceria, mudah tertawa atau tersenyum yang semula menjadi kebalikannya.

Apakah Galang ingin Yana kembali menginap dirumahnya? Ah tentu tapi Galang sungkan jika menawari dulu tapi kalau ngak ditawarin ngak nginep.

Baiklah Galang merunturkan egonya, berbalik lalu berjalan cepat ketempat dimana Yana tadi berada. Namun sayangnya gadis itu tidak ada tempat.

"Yana mana?" Tanya Galang bermuka datar pada gadis yang duduk dikoridor.

"G-gue denger tadi mau ketoilet," ucap nya membuat Galang mengangguk sebelum pergi.

Galang berhenti didepan pintu toilet, sebenarnya banyak toilet disekolah ini namun Galang sering mempergoki Yana selalu memakai toilet ini, jadi Galang yakin jika gadis itu disini.

Sekolah sudah mulai sepi, hanya beberapa anak yang masih menunggu parkiran sepi, katanya agar mudah mencari montor atau?

"Yana?" Guman Galang yang disadari jika Yana mendengar, terbukti saat menoleh tetapi yang tidak Galang sukai Yana semakin mendatarkan wajahnya.

YANA&GALANG [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang