BALI

67 7 0
                                    

Halo sobatch👋
Semoga hari kamu menyenangkan.

Dipersilahkan membaca untuk pembaca yang terhormat.

Sungkem dari author🙏

Sungkem dari author🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

7. BALI

Sudah lebih dari tiga bulan Galang menepat disekolah itu. Ia juga jarang mendapatkan bullyan sejak ratu bully tidak pernah membully lagi. Entah karena apa, ia sendiri juga tidak tau. Baginya nilai sempurna adalah tujuan utamanya.

Sejak Yama menginap dirumahnya ia sering melihat Yana tersenyum ya walaupun masih tergolong senyuman kecil. Pakaian yang glamor tidak selalu melekat ditubuhnya, bahkan terkadang memakai seragam lengkap.

Hari ini hari pertama kalinya Galang menampakkan kaki di kantin sekolah. Lumayan ramai. Ia langsung mendekat ke stand makanan lalu memesan nasi goreng tanpa telur.

"Aden anak baru ya?" Tebak bu kantin sambil menyodorkan nasi goreng.

"Tidak bu, hanya saja aku sering pergi ke taman belakang saat istirahat," jelasnya diakhiri senyum kecil.

"Oh begitu. Anak beasiswa ya?" Tebak bu kantin, lagi.

Galang tidak menjawab membuat bu kantin tahu arti senyum simpul itu. "Ngak papa, ngak usah minder yang terpenting kamu bisa lanjut sekolah tanpa biaya. Pasti kedua orang tuamu sangat bangga memiliki anak seperti kamu," jelas bu kantin menepuk bahu Galang tanda semangat.

"Terima kasih. Aku permisi dulu," pamit menuju bangku pojok dekat pembuangan sampah karena hanya itu yang tersisa.

"Hai," sapa gadis tomboy, siapa lagi kalau bukan Serlin.

Seperti biasa Galang tidak menjawab sapaan itu. Lebih memilih menghabiskan makanannya agar cepat pergi dari kantin. "Hm besok ada study tour apa lo ikut?" Tanya Serlin membuat Galang menghentikan tangannya yang akan menyuapi mulutnya.

"Tidak,"

"Kenapa? Apa karena lo tidak punya biaya kendaraan?" Tanya Serlin sedikit memiringkan wajahnya.

"Tidak. Sibuk," sahut Galang.

"Ehm maksud lo tidak karena lo sibuk?" Galang hanya menganguk sekali.

Serlin menghembuskan nafas kesal. "Kenapa lo begitu dingin sama gue sedangkan dengan si ratu bully tidak. Apa lo melakukan ini karena lo menyukainya? Cuih gadis itu selalu merebut apa yang gue su-"

"Jangan membawa orang lain dengan masalah lo sendiri," ketus Galang meninggalkan Serlin yang mendengus kesal.

"Ish awas lo Yana jika benar Galang menyukai lo. Gue tidak akan pernah tinggal diam, lagi," geram Serlin pergi dengan tangan mengepal erat.

*
Hari yang ditunggu oleh anak kelas 12 dari Mipa, Ips dan Bahasa telah didepan mata. Melihat bus besar dengan fasilitas yang sangat memadahi untuk anak kaya raya seperti para siswa disekolah elit itu.

YANA&GALANG [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang