BALI 2

56 7 0
                                    

Halo sobatch👋
Semoga hari kamu menyenangkan.

Dipersilahkan membaca untuk pembaca yang terhormat.

Sungkem dari author🙏

Sungkem dari author🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

8. BALI 2

Setelah hampir dua belas jam perjalanan, akhirnya mereka sampai di pulau Bali. Sebelum melakukan study tour semua siswa diminta untuk beristirahat agar besok pagi bisa menikmati waktu dipantai. Karena memang hotel yang dipesan sudah menghadap langsung dengan pantai.

"Jika tau perjalanannya selama ini, mending gue bawa heli  saja," keluh Yama meregangkan tubuhnya yang kaku.

"Bener. Nanti kalau pulang, boleh lah lo panggil heli lo untuk menjemput kita kita," usul Yena yang disetujui langsung oleh pemiliknya.

"Gampang. Heh lo tolong bawakan koper gue dan anggap ini sebagai balas jasa lo karena telah membiayai transfortasi," perintah Yana pada Galang.

"Gue ngak nyuruh lo membiayai kendaraan gue tapi lo sendiri yang narik gue hingga gue tidak membawa baju sehelai benang pun," kesal Galang tetapi tepat membawa kopir sedikit besar daripada yang lain itu.

Didalam hotel guru tidak membuat peraturan untuk tidur dengan siapa. Intinya setiap kamar diisi oleh tiga anak, bebas dicampur dengan jurusan apa. Yang terpenting tidak mencari keributan.

TridabelY masuk kedalam kamar hotel lalu merebahkan tubuh di kasur yang sangat besar. Mungkin jika ditambah dua orang lagi muat.  Sedangkan Galang, Rendy dan Dion masuk kedalam kamar hotel sebelah. Entah darimana Dion yang terkenal tidak menyukai Galang malah memilih tidur bersama.

Dion duduk disofa sambil menatap Galang dengan intez. "Kenapa lo natap gue kayak gitu?" Sinis Galang duduk dikasur yang sudah menghadap Dion.

"Entah itu perasaan gue atau bukan. Setiap kali gue melihat lo, rasanya wajah lo terlihat sangat familiar tapi gue lupa dimana gue pernah melihat lo. Kecuali di kafe tempat lo membabu,"  ucap Dion diakhiri ejekan.

"Hm mungkin saat lo datang kepesta rekan bisnis ayah lo dan saat itu gue sedang membabu seperti kata lo," sahut  galang lalu beranjak dan mengambil handuk. Sepertinya dia ingin mandi, batin Dion.

Sedangkan Rendy sendiri malah sudah terlelap dengan mulut sedikit dibuka. Padahal didalam bus tadi, dia sudah tidur dari awal sampai akhir perjalanan. Dasar kebo jantan.

Beberapa menit kemudian Galang keluar dengan handuk putih melilit dipinggangnya. Entah kenapa mata Dion fokus pada setiap otot Galang yang dibentuk sangat sempurna. "Apa pekerjaan membabu bisa membaut otot lo seperti terlatih?" Tanya Dion mengamati gerak gerik Galang yang mengambil baju di lemari. Eh sejak kapan kamar hotel menyediakan baju sebagus itu? Dion tahu itu simple tapi tidak untuk harganya. Bahkan dulu dia ingin membelinya tapi tidak jadi setelah melihat harganya.

YANA&GALANG [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang