SI ANAK BEASISWA

139 12 0
                                    

Halo👋
Apa kabar? Semoga hari kamu menyenangkan.

Seperti kemarin, dipersilahkan membaca untuk pembaca yang terhormat.

Sungkem dari author✌

Sungkem dari author✌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2.Anak si Beasiswa

Yana dan dua temannya masih duduk didalam mobil sport mereka. Tidak ada yang mau beranjak terlebih dahulu. Mereka sibuk dengan ponsel tetapi ada satu yang berbeda, yaitu memikirkan hari esok. Walau terkesan tidak berguna tetapi sangat diperlukan bukan?

Disisi lain ada pemuda tampan masih sibuk mencari bus untuk sekolah pertamanya di sekolah elit kota Kediri itu. Hingga lima menit kemudian barulah bus datang, dengan menumpuh waktu lima belas menit akhirnya pemuda itu bisa melangkah pertama disekolahnya.

Dia tidak cupu tapi dia anak beasiswa, itulah pandangan semua orang yang menatapnya dari bawah sampai atas. Bukan hanya itu, dia terlihat dingin dan pelit senyum. Langkahnya begitu tenang bagiakan danau tanpa rentihan air.

Semua orang menatapnya dengan tatapan memuja jika dipikir melalui perasaan tetapi kalau menggunakan logika, mereka mungkin akan segera membullnya karena sok cool.

Melihat banyak orang yang mengerubungi jalan pemuda itu, ternyata mampu menarik Yana untuk mendekat tetapi tidak terlalu dekat mungkin ada jarak satu kilometer.

"Kelas?" Tanya Yena pada Yana yang langsung diangguki.

*
"Assalamualaikum anak anak," salam bu Cika tersenyum ramah pada seluruh muridnya dikelas.

"Waalaikumsalam bu," sahut mereka.

"Hari ini kita kedatangan teman baru, nah sekarang kamu boleh kenalan dulu baru duduk," titah bu Cika pada pemuda anak beasiswa itu, terlihat pakaiannya yang terlihat kusut dan warna sedikit kecoklatan padahal seharusnya putih bersih.

"GAJENDRA GALANG GALAKSI, GALANG. Pindahan dari sekolah SMA Nusa Bangsa," ucap Galang secara singkat, padat dan tidak jelas.

"E ehm cuma itu nak Galang?" Dia mengangguk kecil.

"Baiklah kamu boleh duduk didekat jendela bagian kanan ya," lagi lagi Galang mengangguk dan langsung mendekat sambil tangan sibuk membuka tas ransel guna mengambil buku dan alat tulis.

Bruk!

"Ups! Maaf sengaja," ucap Dion tanpa rasa bersalah membuat seluruh kelas menertawakannya namun Galang hanya diam dan kembali melanjutkan langkahnya.

"Dion jangan gitu," tekan bu Cika.

"Maaf bu soalnya miskin sih, mangkanya sekolah disini pakek beasiswa," ucap Dion sengaja mengejek Galang.

"Gapapa beasiswa yang penting pinter daripada kaya tapi goblok," sembur Serlin, gadis tomboy yang sangat suka mengurusi hidup orang lain.

"Ck! Diam lo ganggu urusan gue saja." Decaknya tak suka.

YANA&GALANG [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang