Deep Down⁹

1.4K 154 24
                                    

Tolong hargai penulis dengan vote dan comment!!

jangan lupa spam comment nya^^

20 VOTE 25 KOMEN, POKOKNYA HARUS!!
KALO NGGAK AKU MALES BUAT UPDATE LAGI🙄

MASA PEMBACA SAMA VOTENYA BEDA JAUH BGT, KALIAN KOMEN TUH AKU BACA KOK, AKU SENENG MALAH BACA² KOMEN KALIAN YANG ANEH² GITU JADI BIKIN MOOD TAUK😭😭😭

Say Hi dulu buat tuan Jaehyun:)


JANGAN SIDERS YAA!!!!!!

Kalo sider nanti matanya katarak wkwk
terus nggak bisa liat Jaehyun yang ganteng😭😭

Kalo sider nanti matanya katarak wkwkterus nggak bisa liat Jaehyun yang ganteng😭😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Deep Down

"Aaaa...."

Arin melayangkan tangannya di udara yang terdapat sebuah sendok yang berisi bubur, saat ini Arin sedang menyuapi Kevin yang belum sembuh dari demamnya, padahal ini sudah hari ke tiga Kevin mengalami demam.

Dan karena itulah Jaehyun membolehkan Arin untuk membiarkan Kevin tinggal di mansionnya, membuat Arin begitu senang akhir-akhir ini karena dirinya tidak akan kesepian.

Selama ini ketika Jaehyun bekerja, Arin selalu merasa kesepian dan bosan di dalam mansion.

Sekarang Arin terlihat seperti seorang ibu yang sedang memberi perhatian kepada anaknya, sikap Arin begitu lemah lembut.

Bahkan Arin selalu menemani Kevin setiap saat. Seperti menemani Kevin tidur ketika malam tiba, mengganti kain kompresannya ketika sudah dingin, menyuapinya makan, mengelap tubuhnya, memberikannya obat ketika saatnya tiba.

Arin benar-benar terlihat seperti seorang ibu sungguhan, meskipun Arin sama sekali belum mempunyai seorang anak.

Arin tersenyum tatkala Kevin telah menghabiskan makanannya, kemudian Arin mengusap rambut Kevin pelan.

"Apa Kevin masih merasa pusing?"

Senyum Kevin mengembang lalu menggelengkan kepalanya pelan yang membuat Arin menghela napasnya lega.

"Terima kasih, nyonya." Ucap Kevin pelan.

Arin tertegun ketika Kevin memanggilnya dengan sebutan nyonya, tapi kemudian Arin menganggukkan kepalanya masih dengan senyuman yang terpatri di bibirnya.

"Apa Kevin mau jika memanggilku dengan panggilan bunda?" Arin bertanya dengan nada sedikit sungkan.

Mendengar itu Kevin sontak sedikit membolakan matanya, merasa terkejut dengan penawaran yang baru saja Arin berikan untuknya.

Diamnya Kevin membuat Arin cepat-cepat kembali berkata, "Hmm, jika Kevin tidak mau tidak ap-"

"B-boleh?" Kevin lantas segera memotong ucapan Arin, membalasnya dengan sedikit ragu dan menundukan kepalanya karena merasa malu.

DEEP DOWN |•| Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang