Tata masuk ke mobil Tessa yang udah nunggu dia di depan gedung Caturangga Group, Tessa langsung menjalankan mobilnya pas ngeliat Tata udah nangis sambil nutup mukanya pakai tangan.
"Ta..." Panggil Tessa cuma buat mastiin Tata masih sadar.
"Gue bego banget, percaya kalau mereka cuma temen." Tata berkata sambil nyoba ngehapus air matanya yang sayang gak mau berhenti turun.
"Kita ke unit gue aja ya?" Tanya Tessa khawatir.
Tata gak bersuara, cuma isakan tangis yang terdengar lirih. Jeffrey adalah laki-laki pertama yang ngenalin rasa sayang ke lawan jenis selain daddy dan abangnya, wajar jika hal kayak gini bikin Tata sesakit ini.
Di memori Tata terus memutar kemungkinan-kemungkinan apa aja yang udah dilakuin Jeff bersama gadis itu, dan itu makin bikin dia terisak. Tessa yang melihat itu juga ikut ngerasa bersalah karena dia yang nyaranin Tata buat ngelakuin ini.
"Ta, nangisnya sambung di atas aja yuk?" Ajak Tessa, ngelus lengan Tata yang masih sesegukan.
Tata mengangguk, menetralkan nafasnya, nyoba netralisir suara tangisnya, lalu keluar dari mobil Tessa.
...
Jeffrey ngendarain mobilnya gak tentu arah, handphone Tata gak bisa dihubungin dan dia gak tau harus nyari Tata kemana. Selama ini safe place Tata kalau gadis itu lagi ngerasa gak nyaman sama suasana di luar adalah apartmentnya, tapi gak mungkin kalau Tata masuk ke apartment yang notabene adalah orang yang nyiptain luka di hatinya.
Karena udah clueless, Jeffrey nyoba peruntungan dengan ngebawa mobilnya ke arah gedung apartmentnya. Tapi yang dia dapetin cuma ruangannya yang sunyi gak ada tanda-tanda keberadaan Tata di sana.
Cowok itu duduk di sofa, ngusap mukanya kasar, ngelonggarin dasi yang berasa ngecekik dia.
Entah angin darimana, Jeffrey kepikiran buat ke tempat sahabat Tata yang setahunya berada satu gedung dengannya.
...
Jeffrey mengetuk pintu di depannya, berharap beneran ada Tata di dalam sana. Pintu terbuka, Tessa terlihat disana, sedikit terkejut ada Jeffrey berdiri di depan unit apartment nya.
"Ada apa, Pak?"
"Tata ada?"
"Ada urusan apa nyari sahabat saya?"
"Saya sama Tata masih ada dalam satu hubungan, kalau kamu lupa." Ucap Jeffrey menatap Tessa dengan pandangan heran.
"Iya, hubungan yang bikin sahabat saya sakit hati, nangisin cowok yang lebih milih mesra-mesraan sama cewek lain daripada coba jujur ke pasangannya sendiri?"
"Maksud kamu apa sih? Saya gak pernah sama perempuan lain selain Tata."
Tessa tersenyum miring, menampilkan smirknya yang seperti mengejek Jeff. "So, kenapa sahabat saya bisa nangis segitunya kalau bapak gak kayak gitu."
Jeffrey gak menggubris ucapan Tessa. "Tata mana?"
"Dia belum mau ketemu bapak, gak tau kapan maunya."
"Kamu main-main sama saya?"
"Enggak, saya cuma mau lindungin sahabat saya dari cowok kayak bapak. Mending bapak pergi sekarang, selamat sore."
Tessa nutup pintu apartment nya tepat di hadapan Jeff, bikin cowok itu kesal sekaligus lega. Seenggaknya dia tau Tata aman, meskipun hatinya masih berantakan.
Jeffrey sekarang cuma bisa mikirin cara gimana bisa ketemu Tata dan jelasin apa yang sebenarnya terjadi antara dia dan Rose yang enggak kayak yang orang-orang pikirin. Cowok itu milih balik ke kantor, masih ada meeting yang menunggunya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Us(?)
Fanfiction⚠️ GS area Semua orang merasa pasangan Tatjana Kezra Chandika dan Jeffrey Abisatya Caturangga adalah pasangan yang sempurna. Chandika dan Caturangga, how perfect? Chandika group adalah perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan. Sebut saja rumah...