Setelah beberapa minggu libur, hari ini Tata balik ke kehidupannya sebagai mahasiswa semester akhir, apalagi yang dikerjain mahasiswa semester tua kalau bukan tugas akhir yang ngerjainnya bersusah-susah payah.
"Lemes amat, lo." Tegur Tessa pas ngeliat Tata nyenderin kepalanya ke meja kantin.
"Bab 1 gue penuh tinta merah, nangis banget."
"Sans aja kali ngerjainnya."
"Sans palamu, tiap ketemu keluarga selalu ditanyain kapan nih lulus, ambil profesi kan Ta? Pusing banget."
"Iya sih, tapi kan lo pernah bilang gak mau ambil profesi."
"Hm, ini aja gue udah stress banget. Gue dari awal udah bilang medis itu bukan passion gue."
"Hahaha nama Chandika ngetawain elo, Ta."
"Iya sih, apa ya kayak gue suka aja gitu bantu orang lain biar sembuh tapi ngejalaninnya butuh tanggung jawab yang gede, itu yang gue gak bisa."
"Tanggung jawabnya emang gede sih, ngeri juga. Dikit lagi, semangat yok!"
Tessa berusaha memberikan afirmasi positif buat sahabatnya itu, soalnya sejauh yang dia lihat Tata enjoy aja ngelakuin hal-hal yang menurut gadis itu gak sesuai dengannya.
Tata cuma bisa ngangguk nerima semangat dari Tessa yang gak ngaruh sama sekali.
"Abis ini gue mau ke kantor Cative, kak Layla nungguin. Lo mau kemana?" Tanya Tessa begitu makanan mereka habis.
"Mau ke tempat Jeff."
"Yaudah, see you!"
...
Tata turun dari mobil yang mengantarnya ke kantor utama Caturangga Group, dia udah minta izin Jeffrey buat ke kantornya yang diiyain cowok itu.
Lobi kantor 21 lantai itu terlihat ramai, mungkin karena sudah memasuki jam makan siang jadi beberapa karyawan udah pada mau ke kantin ataupun restoran terdekat dari kantor. Beberapa orang yang mengenalnya, menyapa dengan senyuman yang dibalas Tata dengan senang hati.
Setelah menaiki lift, Tata sampai di lantai tempat dimana ruangan Jeffrey berada. Di depan pintu masih ada Juna yang kayaknya juga udah mau berangkat makan siang.
"Hai, kak Juna." Sapa Tata
"Eh, Tata hai."
"Jeff ada?"
"Ada, masuk aja. saya duluan ya"
"Oke, thank you kak Juna."
Tata membuka pintu berwarna hitam itu, gadis itu sedikit kaget karena bukannya ngeliat Jeffrey malah dia mendapati Donna yang lagi duduk di sofa yang ada di ruangan itu.
"Eh, Tata?" Donna lebih dulu menyadari keberadaan Tata
"Eng, Jeff mana ya?"
"Di toilet, ada perlu apa?" Tanya Donna buat Tata bingung, dia gak ada perlu sih cuma mau ketemu Jeff aja.
"Gak ada, aku ganggu ya?"
"Gue mau nanyain beberapa hal soal tugas akhir gue sih."
Ucapan Donna udah ngasih kode kalau gadis itu gak mau diganggu, Tata sadar diri milih balik badan dan keluar dari ruangan itu ketemu Jeffrey nya entaran aja. Tapi, belum sepenuhnya keluar dari pintu, sebuah tangan nahan dia.
"Eh hai" sapa Tata menyadari yang megang tangannya itu Jeffrey.
"Mau kemana?"
"Itu aku takut ganggu."

KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Us(?)
Fanfic⚠️ GS area Semua orang merasa pasangan Tatjana Kezra Chandika dan Jeffrey Abisatya Caturangga adalah pasangan yang sempurna. Chandika dan Caturangga, how perfect? Chandika group adalah perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan. Sebut saja rumah...