22. Us

2.2K 205 6
                                    

Siang yang panas di kota metropolitan, Tata berlari dari parkiran menuju gedung Caturangga Gemilang Persada yang berdiri gagah di sentra pusat bisnis negara ini.

Gadis itu tersenyum ke resepsionis yang menyapanya, juga beberapa karyawan yang menunduk saat dia berjalan melewati mereka.

Dia sampai di lantai gedung tempat di mana kekasihnya berada, tapi yang mengeherankan bagi Tata adalah seorang perempuan yang keluar dari ruangan Jeffrey dengan air mata yang mengalir di pipinya, juga tatapan benci yang perempuan itu berikan padanya.

What happen? did i do something wrong? Batin Tata.

Tata masuk ke ruangan Jeff, mendapati Juna dan dua orang lain yang berdiri menyalami Jeffrey.

"Thank you, and sorry for the inconvenience so far." Ucap salah satu dari mereka.

Jeffrey menjabat tangan itu dan hanya membalas dengan anggukan serta wajah datar.

Dua orang itu berjalan keluar ruangan, menunduk kepada Tata sebentar yang dibalas Tata seadanya. Dia bingung apa yang terjadi...

Gadis itu mendekati kekasihnya "Jeff..."

"Hei, cantik." Wajah yang awalnya kaku, berganti senyum melihat Tata berjalan ke arahnya, mengecup sekilas kening gadisnya begitu Tata tiba di hadapannya.

"Itu, tadi Rose kenapa nangis?" Tanya Tata menatap Jeff bingung.

Jeffrey memberi isyarat kepada Juna untuk meninggalkan mereka berdua, yang diangguki Juna tentu saja. Siapa coba yang mau jadi nyamuk.

"Jawab Jeje."

"Apa sayang?"

"Itu Rose kenapa nangis?"

"Dipulangkan dengan tidak terhormat."

Kening Tata mengerut bingung "why?"

"Selama ini aku ngeladenin dia bukan berarti aku tertarik or something else, selain ngelindungin kamu dari dia yang nekat, aku juga nyari bukti buat bikin dia bisa cepat-cepat balik ke US. Dan sekarang berhasil." Jawab Jeff coba jelasin situasinya ke Tata.

"Tapi... Dia gak dipecat kan?"

"Who cares?"

"Gak boleh gitu, Jeff..."

"Itu udah bukan wewenang aku sayang."

"Tapi kamu bisa kan, apa gitu... Kasian."

"Sayang... Terlalu peduli itu juga gak baik."

"Campur masalah pribadi sama kerjaan juga gak boleh loh..."

"Dia yang mau main-main sama aku, ya aku ladenin. Sekarang dia tau siapa yang selalu menang."

"Jeff..."

"Udah ah, ini aku ada kado buat kamu."

Jeffrey menyerahkan sebuah paper bag dengan logo sebuah brand favorite Tata yang disambut dengan wajah berbinar gadis itu, dia berjalan ke sofa yang ada di ruangan Jeff untuk membuka paper bagnya, jujur aja dia udah lama gak shopping semenjak pusing sama skripsinya. Padahal dulu shopping adalah salah satu bentuk self healing versi Tata.

Gadis itu nerima paper bag dengan senang hati, ngebuka isinya yang bikin dia jingkrak kesenengan, bukannya gimana tapi isinya adalah koleksi tas musim semi edisi terbatas, Tata udah pengen dari beberapa minggu yang lalu tapi udah sold.

"Celine spring bag collection!!!"

Jeffrey tersenyum senang ngeliat Tata juga senang.

"Kok kamu bisa dapet, padahal udah sold karena cuma ada 15 pieces?" Tanya Tata

Perfect Us(?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang