30. Jealousy

1.9K 175 5
                                    

Dua bulan sejak lamaran romantis berlatar senja di Labuan Bajo, hari ini Tata dan Jeffrey udah rapi dengan gaun dan setelan jas yang membalut tubuh keduanya. Mereka siap berangkat ke ballroom salah satu hotel berbintang yang sudah di dekorasi sedemikian rupa untuk merayakan pernikahan Yudis dan Wina yang sudah melaksanakan janji suci mereka di gereja pagi tadi.

"You look so beautiful in blue." Bisik Jeff saat mereka dalam perjalanan menuju hotel.

Tata cuma bisa memutar matanya jengkel, gimana enggak? Jeff udah ngomong itu sejak dia masuk ke mobil. Bahkan mungkin driver yang lagi nyetirin mereka juga jengah dengan tingkah bucin Jeff.

Kata orang-orang kalau punya pasangan bucin hubungannya bakalan langgeng, tapi gak gini juga maksud Tata.

"Ta... You're so...

Belum selesai Jeffrey ngomong, mulutnya udah ditimpuk tissue sama Tata.

"Yes, I know I'm pretty. Udah ya sayangkuuu." Tata berkata gemas sekaligus kesal

Sementara Jeff cuma cengengesan.

...

Acaranya berlangsung mewah dan meriah, tapi setelah sesi foto Tata udah diajak balik duluan sama Jeff yang gak tau kenapa jadi keliatan badmood. Berbanding terbalik dengan Jeffrey yang ada di mobil tadi.

"Kenapa, Je?" Tanya Tata yang nemuin Jeff lagi duduk di sofa ruang tengah apartment.

Jeff noleh, Tata udah ganti gaunnya ke pakaian yang lebih nyaman sementara Jeff masih setia dengan setelan tadi, hanya jasnya yang dibuka dan lengan kemeja yang digulung.

"Kenapa, sayang?" Tanya Tata lagi karena Jeff cuman diem.

"Siapa Mahesa?"

"Mahesa? Temen kecil aku?"

Jeffrey cuma ngangkat bahunya acuh membuat Tata menghela nafasnya pelan. Jeff dan kecemburuannya.

"He's my childhood friend"

"But he said, he's your ex."

"And you trust it?"

"Why not? We never know."

"Jeff, you're my first. Gak ada siapapun sebelum kamu, aku nggak tahu alasan dibalik kenapa Mahesa ngomong gitu ke kamu tapi aku nggak pernah nyembunyiin apapun dari kamu soal masa lalu aku." Tata coba ngasih pengertian ke Jeffrey.

Jeffrey menyandarkan badannya ke sandaran sofa, membuang nafas keras sebelum meraih Tata ke dalam pelukan hangat yang mampu menenangkan pikirannya yang kalut sedari tadi.

Dia gak tau kenapa bisa sekalut ini, padahal dia tau dia yang pertama dan satu-satunya pria yang berhasil mendapatkan Tata harusnya dia bisa tenang. Tapi, wajah pria bernama Mahesa tadi benar-benar membuatnya kesal, apalagi saat pria itu bisa berbincang ringan dengan om Chandra seperti dua orang yang sudah sangat akrab sementara untuknya, ayah dari Tatjana itu seperti masih membangun sekat tipis.

"Maaf karena jadi ngeselin hari ini." Ucap Jeff mengeratkan pelukannya.

Tata mengelus punggung Jeff pelan. "Gapapa, feel better?"

"Hm."

"Mau kopi nggak?"

"Boleh, ganti baju dulu bentar."

Tata nyusul Jeff ke kamar setelah bikinin Jeff kopi, dia nggak ada rencana mau nginep soalnya. Jadi setelah mastiin mood Jeff beneran udah balik seperti sebelumnya, Tata bisa lega buat pulang ke rumahnya. Dia punya misi mau nabok Mahesa soalnya.

...

"MAHESA!!" Teriak Tata di sebuah rumah yang letaknya persis berada di depan rumahnya.

"Apasih Tatjana? brisik lo!"

Perfect Us(?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang