15

1.6K 298 22
                                    

“Kokonoi-san... Tolong lihat kemari...”

Koko berdecak sebal mendengar suara jalang yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangannya.

Ia sedang kerja bagai kuda malah diganggu.

Si Mikey itu sinting. Koko baru saja pulang dari liburan dan langsung disuruh kerja.

“Pergi.” usir Koko tanpa melihat wanita yang berbicara sebelumnya.

Jalang itu menggeram kesal. Ia tak mau kalah begitu saja. Kakinya melangkah medekati Koko dengan tubuh yang dilenggokkan.

“Kokonoi-san, jangan begitu...” goda jalang itu berdiri di belakang kursi Koko dan mengalungkan tangannya di leher pria itu.

Diusapnya dada Koko dengan sensual. Tubuhnya sedikit dibungkukkan, jalang itu tersenyum menggoda.

“Kekasihmu sedang-”

“Jangan sebut-sebut kekasihku dengan mulut busukmu.” tekan Koko.

Jalang itu tertegun, “A-ah, ya, pokoknya di sini sedang tak ada orang jadi-”

“Lepas.”

Koko sudah malas. Ia mengantuk, dan pekerjaannya masih banyak, mana ada waktu untuk mengurusi wanita menjijikan di belakangnya.

Belum lagi, perutnya masih kosong sejak kemarin pagi.

“Kokonoi-san pasti lelah, aku pijat ya...” jalang itu mulai memijat pundak Koko.

“Lepas.” sekali lagi Koko berucap kesal.

“Tidak apa-apa, Kokonoi-san. Aku-”

“LEPAS!”

Jalang itu tersentak. Ia mundur beberapa langkah dengan mata terbelalak kaget.

Koko berdiri dan menatap jalang itu dengan wajah marah. Diambilnya vas bunga yang terpajang di mejanya.

CRAK!!

Jalang itu menaikkan bahunya mulai takut dengan apa yang dilakukan Koko.

Koko menarik nafas dalam-dalam, “Siapa yang menyuruhmu?”

“T-tak ada yang-”

“Siapa yang menyuruhmu, jalang sialan!”

“I-inui-san!”

-- ര ----- ര --

Typo? Sorry♡

𝐈'𝐌 𝐍𝐎𝐓 𝐇𝐄𝐑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang