5

1.5K 287 21
                                    

“T-TOJI?-- ah, maksudku KOJI?”

(Y/n) langsung terduduk saat melihat kekasihnya berdiri di ambang pintu kamar.

Koko mendegus sebal, “Ngapain sih nyalain lagu begitu? Berisik.”

“Jahat banget... Aku 'kan mau dengerin lagu galau...” (Y/n) berucap sok sedih.

Daripada sedih, di mata Koko, (Y/n) seperti anak anjing yang minta makan.

Gak nyambung tapi beneran, itu yang dipikirkan Koko saat melihat (Y/n).

“Kamu gak pulang?” tanya (Y/n) saat Koko berjalan menghampirinya.

Koko mengerutkan alisnya, “Siapa bilang? Aku abis beli makan tadi.”

Mata (Y/n) langsung berbinar-binar, “Makan? Jadi, kamu gak marah sama aku?”

Koko menggidikkan bahunya seraya naik ke kasur (Y/n). Ia merangkak mendekati kekasihnya.

“Gak.” ucap Koko seraya bersandar di kepala ranjang dan memeluk (Y/n) dengan paksa.

(Y/n) merasakan wajahnya memanas akibat perlakuan yang Koko berikan.

Ia pikir Koko akan menampar atau semacamnya karena alasan yang tidak ketahui tapi pria itu malah memeluknya begini.

Dan benar saja, tanpa pikir panjang (Y/n) membalas pelukan Koko karena ini adalah hal langka.

(Y/n) bersumpah Koko jarang sekali memberikannya perlakuan manis. Mengingat di hatinya masih terukir nama mba Akane, (Y/n) sih pasrah.

Tapi apa nih sekarang?!

Koko memang sering menarik ulur perasaannya.

Kadang pria itu berkata manis tapi ditutup-tutupi kadang pria itu akan membahas Akane seharian bersama (Y/n).

Tapi ingin seberapa banyak Koko memikirkan Akane, tak akan lebih baik cinta (Y/n) kepada pria itu.

Ea.

“Aaa~ sayang Koji banyak-banyak...”

“Mm, aku juga sayang kamu...”

-- ര ----- ര --

Typo? Bilang kak aku cape

𝐈'𝐌 𝐍𝐎𝐓 𝐇𝐄𝐑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang