17

1.3K 268 6
                                    

“Koko, hei, tenangkan dirimu!”

Koko membanting gelas dengan wajah murka kearah tembok. Tak perduli lagi mau itu perintah Mikey atau yang lainnya, (Y/n) lebih penting.

Wanita itu menghilang.

Takeomi, salah satu petinggi Bonten itu menghela nafas melihat Koko mulai frustasi.

Ia tahu bagaimana rasanya berada di posisi Koko. Sangat tahu.

“Koko, lebih baik-”

“Pak tua seperti mu tidak perlu menasehati ku.” tajam Koko lalu langsung melenggang pergi dari apartemen milik (Y/n).

Beberapa menit lalu, Koko baru saja sampai di apartemen kekasihnya setelah mengurus beberapa pekerjaan.

Meski begitu, beberapa pekerjaan lainnya masih menumpuk dan ia memilih menyelesaikan di apartemen milik (Y/n).

Niat hati ingin bekerja sambil leha-leha, sesampainya ia di apartemen malah menemukan fakta bahwa kekasihnya diculik.

Takeomi yang ingin bertemu Koko di suatu tempat inisiatif mendatangi pria itu yang berkata akan ke tempat tinggal (Y/n) lebih dulu lalu bertemu dirinya.

Saat sampai di apartemen milik (Y/n), Takeomi sudah disuguhkan ruangan yang berantakan bak kapal pecah.

Gila.

Takeomi tak tahu mengapa Koko bisa jadi segila ini karena kekasihnya diculik.

Bukankah pria itu tak terlalu perduli tentang (Y/n)?

Kenapa sekarang bak orang kesetanan hanya karena pengganti Akane itu hilang?

Takeomi merogoh kantongnya seraya berjalan keluar dari apartemen. Diambilnya ponsel lalu menelpon seseorang.

“Halo, Takeomi! Lama-”

“Hei, bantu aku.”

Meninggalkan Takeomi yang tengah menelpon, Koko, pria itu berjalan tergesa menuju mobilnya di area parkir.

Tak perlu susah mencari dimana mobilnya, ia selalu menempatkan kendaraannya itu di jajaran para vip.

Memasuki mobilnya, Koko menyatukan alisnya karena merasakan sakunya bergetar.

Telpon, bro.

Jarinya menggeser ikon berwarna hijau dengan cepat setelah melihat siapa yang menghubungi nya.

“Kenapa?!”

“Koko, apa kau sedang mencari (Y/n)?”

“Ya, aku sedang mencarinya! Kau tau darimana?!” kaget Koko setelah menyalakan mesin mobilnya tersebut.

“Aku melihatnya di sekitar bengkel terkenal di Kanto dan—bersama pria lain.”

Tuttt tuttt

“SIALAN!”

-- ര ----- ര --

T

ypo? Sorry♡

Maaf banget baru up skrng, niatnya tu kemaren tapi kemarennya ada kendala jadi tydak bisahh

𝐈'𝐌 𝐍𝐎𝐓 𝐇𝐄𝐑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang