Shelly menggeliat ketika merasakan beban berat di tubuhnya, ia dengan perlahan membuka matanya, setelah matanya terasa nyaman dengan cahaya sekitar ia menoleh kesamping dan mendapati Clara yang terlelap dengan tangan masih memeluk tubuhnya.
Shelly tersenyum manis, kemudian mengusap pelan rambut halus anak gadisnya itu. Tak terasa waktu berjalan begitu cepat, anak kecil yang dulu nya lincah kini sudah tumbuh begitu cantik.
Diantara kelima anaknya, yang paling banyak lika liku kehidupan nya adalah yang tengah memeluknya saat ini.
"Mom..—"
"Sstt" Shelly meletakkan jari telunjuknya di depan bibir sebagai isyarat untuk orang yang baru saja masuk kamar untuk diam, pasal nya suara yang memanggilnya itu cukup keras ia tak mau Clara yang tengah terlelap jadi bangun.
"Tidur mom?"
Shelly mengangguk menjawab pertanyaan anak keduanya itu.
Davies berjalan kearah mommy dan adiknya berada,"Ada apa sayang?" tanya Shelly ketika Davies sudah duduk di tepi ranjang.
"Mau manggil mommy makan malam. Tumben mommy belum kelihatan di meja makan, daddy aja udah disana."
"Eh udah mau makan malam aja ya, aduhh maaf ya sayang mommy ketiduran,"
"Mommy pasti kecapean ya," Davies mengusap lembut pipi Shelly kemudian mengecupnya lembut.
Shelly yang mendapat perlakuan seperti itu dari Davies tersenyum lembut. " ya udah mommy bersih bersih dulu. Kamu bangunin adik kamu ini ya, "
Davies mengangguk, kemudian naik ke atas kasur mencondongkan tubuhnya ke arah Clara.
"Clara... Heyy.." Davies mengunyel unyel pipi Clara yang sekarang tampak lebih berisi ketimbang sebelumnya.
Tak merasa terganggu tapi Clara malah mengeratkan selimutnya, Davies yang melihat itu menggelengkan kepalanya, kemudian mengangkat tubuh Clara dan membawanya keluar.
" bang kak Claranya kenapa?" tanya Clary bingung.
"Tidur dia. Susah banget bangunnya." keluh Davies yang masih menggendong Clara.
"Kak Clara mah emang kebo banget. " timpal Alfie.
Davies dan yang lain terkekeh mendengar penuturan Alfie yang benar adanya.
Davies kemudian membawa Clara ke kamarnya, dan langsung menuju kamar mandi.Clara masih setia memejamkan matanya dengan nafas teratur. Namun matanya langsung membelalak ketika wajahnya terasa basah.
"ABANGGGGG...!" teriakan menggelegar Clara keluar ketika ia sadar Davies berada tepat di depan nya dengan gayung yang berisi air.
"Udah sadar heh?"
"Abang nyebelin banget sumpah. Nggak elit banget bangunin aku di kamar mandi, mana di siram lagi." gerutu Clara
KAMU SEDANG MEMBACA
Clara Is Clara
Teen Fiction"Kenapa? kenapa gue yang ngalamin semuanya? apa emang hidup gue sebelumnya menyedihkan banget sampai semua yang gue anggap nyata hanya halu doang?" Clara menatap pantulan wajahnya dari kaca riasnya. "Lo menyedihkan tahu Ra, hahaha saking menyedihka...