*******^.^*******
Seperti biasa terimakasih untuk kalian yang sudah mampir kesini dan masih mau nunggu dan baca cerita ini sampai part ini.
Jangan lupa tinggalkan jejak lagi ya, sebelum maupun selesai baca
Ayukkk absen disini kalau mau kalian penghuni dunia oren dari mana aja. say hello dari bahasa daerah maing-masing coba.
Happy reading guyss,,
HATI-HATI TYPO BERTEBARAN.....
*******^.^*******
Davies berpapasan dengan Clara yang baru saja sampai di mansion. Cowok itu tersenyum menyambut Clara dengan rentangan kedua lengannya.
"Princess nya abang. Kangen..."
Clara masuk kedalam dekapan Davies, abangnya itu memeluknya erat. Clara membalas pelukan Davies hingga intrupsi Kevin melerai pelukan rindu keduanya.
"Masih marah?"
Clara hanya menatap Kevin, kemudian berhamburan memeluknya. "Maafin Clara yang kayak anak kecil ya abang."
Kevin terkekeh geli, mengusap kepala Clara lembut. "Kamu emang adek kecilnya abang kok, happy birthday princess."
Clara mengangguk, "Makasih abang." Ucapnya seraya melepas pelukan Kevin.
Acara mala mini diselenggarakan di taman samping mansion Alex. Seperti keinginan Clara sebelumnya yang tidak ingin merayakan sebenarnya, namun paksaan dari Shelly dia bisa apa?
Clara cukup kagum dengan dekorasi pesta ini. Sederhana namun terlihat elegan, seperti yang ia harapkan yang hadir hanya orang-orang terdekatnya saja, termasuk beberapa teman sekolahnya seperti Kiyah, Edo dan Rofiq.
"Anak mommy cantik banget sih, Happy Birthday Princess, mommy always love you."
"Thank you mommy, love you so much." Clara membalas pelukan Shelly dengan senyuman haru.
Malam ini ia yakin, kalau pikiran nya beberapa hari ini hanya lah kelabilan semata. Bagaimana bisa dia berfikir untuk meninggalkan semua yang ada disini? Mommy dan daddy nya, kedua abang dan kedua adiknya yang selama ini ia sayangi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Clara Is Clara
Teen Fiction"Kenapa? kenapa gue yang ngalamin semuanya? apa emang hidup gue sebelumnya menyedihkan banget sampai semua yang gue anggap nyata hanya halu doang?" Clara menatap pantulan wajahnya dari kaca riasnya. "Lo menyedihkan tahu Ra, hahaha saking menyedihka...