Clara .10.

1K 89 3
                                    

Aku ingin begini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku ingin begini

Aku ingin begitu

Ingin ini itu banyak sekali

Semua semua semua

Dapat dikabulkan

Dapat dikabulkan

Dengan kantong ajaib

Aku ingin terbang bebas

Di angkasa

Hei... baling baling bambu


Clara terus bernyanyi walau tidak dengan suara yang keras, badannya ia lenggok kiri kanan sesekali berjoget ria, tak lupa kepala nya oleng kiri kanan hanya untuk menikmati irama lagu yang ia senandung kan.

Langkahnya berhenti begitu melihat sosok yang kini tak jauh di depan nya. Disana ada Bagas yang juga menatap nya.

'Huhh' setelah mendengus kesal  seraya mengibaskan rambutnya Clara melanjutkan langkahnya melewati Bagas begitu saja.

Perasaan kesal masih menyelimuti nya karena Bagas yang tak kunjung datang. Ia pikir hari itu Bagas akan langsung kerumah menemui daddy nya meminta izin untuk ikut camping, namun itu hanyalah ekspetasi nya saja, Bagas tidak datang sama sekali.

Acara camping akan di adakan lusa. Nama kelompok dan pembagian bus sudah ditempel di mading.

"Hahaha kasian anak mami nggak di kasih ikut. Manja banget sih aduh dududu dirumah aja ya dek ya main sama balbie, atau mimik cucu aja ya."

Ledekan itu ia terima dari sepupu lucknat nya, tepat setelah pengumuman di tempelkan.

Kalau bukan karena trauma naik mobil sudah dapat di pastikan Clara orang pertama yang akan mendaftar acara tersebut.

Awalnya Clara fine fine  aja tidak ikut camping. Tapi setelah mendapat ejekan dari Citra di rumah Omanya tempo hari, ia tidak terima dan bersikeras untuk ikut.

"Jalur calon mertua nggak mempan, terus pakai jurus apa lagi coba. Ahh daddy nyebelin banget sih." Dumel nya seraya menyeruput ice lemon tea miliknya.

"Jika ada ayam yang bisa di geprek, lalu kenapa hatiku yang kau geprek BAGAS!!"

Clara memegang dadanya seolah menahan rasa sakit yang teramat dalam, tak lupa  ekspresi meringis sangat kentara di wajahnya, Bahkan ia meneriakkan nama Bagas dengan kencang dan penuh penakanan di akhir ucapan nya seolah ia sakit karena seorang Bagas.

Pukkkk

Tubuh Clara tercondong kedepan gara-gara ada yang menimpuknya dari belakang.

"KIYANJING!"

Clara Is ClaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang