Bab 24: Masa Lalu Ziyi (2)

831 104 33
                                    

Warning!
Adegan di bawah ini  mengandung kekerasan dan kekerasan seksual. Bagi yang tidak nyaman dengan konten tersebut silahkan di skip. 😉

~Happy Reading~

***

Perundungan yang dia alami semakin parah. Entah itu mejanya di coret spidol dengan kata-kata yang jahat, kursinya yang ditempeli lem, baju olah raganya yang dihancurkan di loker, dirinya yang disiram air kotor bekas pel saat lewat. Ziyi hanya diam-diam menerimanya karena tidak ingin menambah kekhawatiran Yan LinXi.

Ziyi tau bahwa pihak sekolah tidak berniat melaporkan skandal kepada keluarganya karena keluarga Zhang adalah donatur terbesar sekolah. Tapi mereka hanya menutup satu mata dan membuka satu mata pada perundungan yang dialami Ziyi, itu juga jelas karena ketidakpuasan mereka. Ziyi hanya merasa kecewa mengapa pihak sekolah tidak pernah menyelidiki kebenaran dari skandal itu.

Ziyi diam-diam bolos dan pergi ke taman hutan di belakang sekolah. Disana seorang remaja telah menunggunya.

Xihan mendongak, melihat Ziyi dengan mata berbinar. "Yi-Ge.. Syukurlah kau datang hari ini. Aku punya sesuatu untukmu."

Ziyi duduk di samping Xihan. "Ada apa?

" Ulurkan tanganmu." Pinta Xihan.

Ziyi mengulurkan tangannya. Xihan mengeluarkan sesuatu dari saku celananya dan memasangkan di tangan Ziyi.

Ziyi melihat gelang stainless steel dengan ukiran di tangannya. Sederhana, namun itu membuat hati Ziyi hangat.

"Sangat bagus. Terima kasih." Ziyi menggosok kepala Xihan.

Xihan menggeleng. "Emm..aku membuatnya sendiri. Ini hadiah."

"Benarkah? HanHan sangat pintar." Ziyi menggosok kepala Xihan lagi.

Xihan tidak tahan dan menepis tangan Ziyi. "Aahh..jangan gosok rambutku. Aku bukan anak kecil." Xihan merapikan rambutnya.

Ziyi hanya tertawa dan mencubit pipi Xihan gemas. "Kau sangat pemarah."

"Hentikan." Cemberut Xihan.
.
.
.
Hari itu seperti biasa, Ziyi hendak pergi ke taman hutan di belakang sekolah, namun Ia tak menyangka itu akan menjadi hari yang membuat traumanya lebih dalam. Tiba-tiba saja sekelompok remaja pria menghadangnya. Melihat wajah mereka yang tidak memiliki niat baik, Ziyi segera berpaling dan ingin berlari. Ternyata seorang remaja pria dengan tubuh besar menghadangnya. Remaja pria itu memiliki tindik di telinga dan bibirnya. Ia juga memiliki kalung rantai besar di lehernya. Sekilas, Ziyi sadar bahwa pria ini bukan berasal dari sekolahnya.

"Mau kemana?" Cibir pria itu.

Ziyi tidak menjawab, hanya memandang mereka dengan mata dingin.

Para remaja pria itu mengelilinginya dan tidak memberinya celah untuk melarikan diri. Ziyi mencoba berkelahi dengan mereka, namun Ia dipukul di belakang kepalanya.

Tak menyadari bahwa gelang kesayangannya terputus dan jatuh di tanah dan seseorang mengambilnya.

Ketika Ia sadar, Ia sudah berada di gudang sekolah yang lama ditinggalkan.

Ziyi terbangun karena Ia merasa dirayapi oleh ular. Ketika Ia membuka matanya, Ia dikelilingi beberapa remaja pria yang sedang menggerayangi tubuhnya. Saat itu Ziyi menyadari bajunya telah terbuka dan berantakan.

Ziyi dengan cepat bangun dan ingin melarikan diri dari orang-orang jahat ini, namun tangan dan tubuhnya di tahan oleh dua orang remaja di belakangnya.

[BL] The SubstituteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang