Bab 9: Perasaan Yang Aneh

2.2K 257 10
                                    

Sebuah mobil berjalan ke area pabrik bekas yang tak berpenghuni dan terpencil. Pengawal membukakan pintu dan seseorang keluar dari mobil. Wajahnya dingin dan tanpa ekspresi, sangat berbeda dari penampilannya yang biasa.

Pengawal membuka kunci gudang dan pria itu masuk ke dalam, menemukan seorang pria yang di rantai dalam keadaan babak belur.

Pria itu duduk di kursi yang disediakan pengawal sambil menyilangkan kakinya. Pria babak belur itu mengangkat kepalanya. Matanya agak kabur, namun setelah melihat sosok itu dia ketakutan.

"Tuan Zhang.." ucapnya gemetar.

"Hn..tidak usah basa-basi. Siapa yang menyuruhmu untuk mengusik kehidupan Xihan?" wajah pria bernama Zhang tetap tanpa ekspresi.

"Itu..itu adalah Tuan Fan Muyan. Dia..dia ingin menghancurkan karir Xihan karena berselingkuh dengan istrinya."

"Baiklah. Kau tentu bisa membalik keadaan untukku. Jelas bahwa Tuan Fan memiliki banyak skandal dibelakang." ucap Tuan Zhang sambil menyeringai. Seringai itu menyerupai iblis yang sangat kontras dengan wajah malaikatnya.

"Ya..ya.. Aku akan menjanjikannya padamu. Jika aku tau sejak awal jika Tuan Xihan adalah milikmu, aku tidak akan melakukannya. Tolong ampuni aku."

Tuan Zhang melemparkan sebuah flashdisk pada pria di tanah. "Tambahkan itu juga. Tidak akan ada jalan keluar baginya." Lalu Ia berdiri. "Bawa pergi pria ini, awasi dan jangan biarkan dia masuk kota ini lagi."

"Baik." jawab anak buahnya

Tuan Zhang pergi dengan langkah ringan dan masuk ke mobilnya. "Kita pergi ke tempat syuting."

"Baik." jawab sang supir.
.
.
.

Xihan sedang membaca naskahnya dan bertanya-tanya mengapa pria itu belum juga tiba. Apakah dia sangat sibuk di kantor? Mengapa dia repot-repot melibatkan dirinya untuk syuting dan membuang-buang waktu yang lain. Xihan merasa sedikit kesal.

Tak lama terdengar keriuhan para kru dari arah pintu masuk.

"Maafkan aku sedikit terlambat. Aku membawakan beberapa kue untuk kalian semua sebagai permintaan maaf."

"Aiya..Anda menyogok kami ah?" ucap salah satu kru wanita.

"Bukankah Tuan Zhang sangat licik. Bagaimana kami bisa menolak kue yang enak ini? Haha.." jawab kru pria yang sedikit gemuk. Semua orang tertawa.

Ziyi berjalan ke arah Xihan dan tersenyum. Ia duduk di kursi sebelah Xihan untuk membaca naskahnya.

"Jika kau tidak bersungguh-sungguh, jangan membuang waktuku dan kru yang lain." ucap Xihan dengan kesal.

"Aku minta maaf. Aku melakukan yang terbaik dan menyerahkan sisa tugas pada anak buahku." Ziyi menatap Xihan dengan bersalah.

"Tsk..cepat latih adegan ini." Xihan menunjuk dialog yang akan mereka mainkan hari ini.

Ziyi membaca sekilas, mengambil nafas dan masuk ke perannya. Ia bertukar dialog dengan Xihan sebagai latihan. Mereka juga telah berlatih dirumah, jadi ini tidak terlalu sulit. Hanya tinggal menguasai emosi dan pengungkapan ekspresi.

Xihan mengoreksi Ziyi beberapa kali dan memberikan beberapa saran tentang bagaimana ekspresi harus dikeluarkan untuk menunjukkan emosi karakter. Xihan juga menggambarkan beberapa suasana yang bisa di ambil Ziyi agar bisa masuk ke sisi emosional karakternya. Ziyi cepat belajar dan menyesuaikan diri.

Saat mereka syuting, Ziyi mengalami beberapa kali NG. Namun itu masih bisa dimengerti oleh sutradara untuk Ziyi yang tidak memiliki dasar akting.  Setelah beberapa adegan, NG yang dilakukan Ziyi semakin berkurang dan Ia tidak lagi ditekan oleh Xihan. Sutradara pun mengangguk puas.

[BL] The SubstituteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang