Bab 4: Malam Pertama

3.4K 258 13
                                    

WARNING!!!
Mengandung konten kekerasan dan seksual.
Jika tidak nyaman dimohon untuk tidak meneruskan membaca!!!
***

Pagi-pagi sekali Ziyi bangun lalu merapikan futon tidurnya. Itu benar, Xihan dan dirinya tidur secara terpisah karena Xihan tidak suka tidur dengan orang lain.

Ziyi pergi ke dapur lalu mengeluarkan beberapa bahan untuk membuat sandwich. Ia memanggang roti lalu mencuci dan mengiris sayuran untuk isian roti. Ia juga menyiapkan secangkir kopi untuk Xihan lalu menatanya di meja.

Ziyi pergi ke kamar mandi lalu berganti dengan kemeja dan jas. Ia tidak berani membangunkan Xihan jadi Ia hanya meninggalkan catatan.

Ketika Xihan bangun, Ia segera membersihkan diri dan pergi ke dapur untuk membuat kopi. Ia melihat makanan dan kopi yang sudah dingin di meja beserta sebuah kertas catatan. Tanpa belas kasih, Ia membuang kopi ke wastafel lalu membuat kopi baru. Ia juga tidak memakan sandwich itu dan justru memesan asistennya untuk membawakan sarapan.

Xihan lalu pergi untuk syuting sebuah drama. Pembuatan film membutuhkan waktu yang lama dengan waktu rilis yang juga lama. Sedangkan waktu penayangan cukup singkat, sehingga mudah bagi penonton untuk lupa. Sesekali Ia perlu muncul di tv agar orang-orang tetap mengingat wajah atau perannya.

Kali ini Ia mengambil drama romance modern. Sang wanita memiliki kekasih masa kecil namun Ia berpisah dengannya karena keluarganya pindah ke luar negeri. Beberapa tahun kemudian Ia bertemu dengan seorang pria yang mirip dengannya dan mendekatinya. Dan pria utama itulah yang diperankan oleh Xihan saat ini.

Dia menandatangani kontrak jauh sebelum dia menikah dan menyukai alur ceritanya. Pada akhirnya wanita itu tetap memilih bersama dengan pria utama meski kekasih masa kecilnya telah kembali. Wanita itu telah jatuh cinta pada pria utama.

Sekarang ketika syuting telah dimulai, Xihan merasa drama ini sangat menjijikkan. Seolah-olah perannya dan alur ceritanya mengejeknya. Tidak hanya dalam kehidupan nyata tetapi juga drama, Ia menjadi seorang pengganti. Itu membuat bagian dalam dirinya sangat marah.

Setelah pulang syuting yang melelahkan dan menguras emosinya Ia pulang ke apartemen hanya untuk menemukan bahwa Ziyi tidak ada. Pikirannya dipenuhi dengan kecurigaan bahwa Ziyi sedang bermain-main diluar. Ia duduk di sofa dengan kesal dan mengeluarkan ponselnya, menghubungi Ziyi.

Ketika ke empat kalinya Ia menelpon, barulah telpon itu di angkat. "Ya Xihan. Maaf aku tadi sedang ada pertemuan dan tidak bisa mengangkat telpon. Apakah kau sudah pulang? Aku akan pulang terlambat jadi kau tidak perlu menungguku untuk makan malam." Ziyi dengan panjang lebar menjelaskan.

Tanpa banyak bicara, Xihan menutup telponnya. Sejujurnya Ia sudah makan, Ia hanya merasa terganggu dengan pikiran tentang pria itu yang bermain diluar. Itu akan merusak harga dirinya.

Hampir tengah malam, Ziyi baru kembali. Ia diantar pulang oleh sekretarisnya, Qiu Lin. Ketika Xihan menemukan bahwa Ziyi pulang dengan keadaan mabuk, Ia ingin segera memberinya pelajaran namun Ia menahan diri.

Setelah menutup pintu, Xihan melempar tubuh Ziyi ke sofa. Wajah dan pipi Ziyi merah dan ada lapisan tipis keringat di dahinya. Ia bergumam dengan tidak jelas.

Xihan hendak masuk ke kamar ketika Ia mendengar gumaman Ziyi.

"Xihan.."

Xihan berbalik untuk melihat ke arah Ziyi.

"Xihan..jangan tinggalkan aku." Air mata mengalir disudut matanya yang terpejam. Ziyi tampak memeluk lengannya sendiri.

Xihan berjalan kembali ke hadapan Ziyi, mencengkeram rahangnya. "Bangun.." geram Xihan.

[BL] The SubstituteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang