Berantem

638 65 103
                                    

"Lo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo...nganggep gue ada gak sih, Bintang?"

Bintang gak bisa berkata apapun lagi sekarang, bibirnya serasa beku untuk bicara bahkan satu katapun.

Mata Sakha yang awalnya tajam kini mulai sayu, sambil terus menatap Bintang. Bintang langsung menunduk, rasanya baru kali ini Sakha natap Bintang dengan wajah kecewa nya.

"Mas Sakha..." panggil Bintang pelan.

"Bintang, ini yang lo sembunyiin? Jujur gue kecewa, kecewa karna lo sembunyiin ini dari gue bahkan sejak lama dan kecewa karna orang di dalam foto ini adalah perempuan yang bener-bener masih ada di hati gue. Dan lo tau itu!" kata Sakha dengan nada nya yang cukup tinggi.

"Maaf, Bintang terlalu takut buat kasih tau ke Mas Sakha." lirih Bintang sambil terus nunduk.

Di saat yang sama Abbas, Kai dan Bunda keluar dari kamarnya masing-masing dan buru-buru ke bawah.

Sakha terkekeh pelan, "Bunda, ini yang Bunda maksud 'mengikhlaskan' hari itu? Belajar Ikhlas, lupain Bulan, dan menerima satu fakta. Kalau kalian bilang sejak awal, Sakha bakal berusaha juga sejak awal untuk ikhlas. kalau kalian bilang sejak awal, Sakha bakal lebih awal juga untuk mencoba buat lupain Bulan. kalau kalian bilang sejak awal...Sakha gak akan sesakit ini untuk nerima fakta ini."

Sakit, itu yang Sakha rasain sekarang.

Bintang perlahan ngangkat kepalanya mulai berani natap mata Sakha yang sedikit berair, "Gimana bisa gue ngomong sejak awal? Sedangkan lo selalu bahas tentang Bulan, Bulan dan Bulan. Itu malah bikin gue ngerasa lebih takut untuk kasih tau hal itu."

Sakha mendecih, "Lo berani ngelakuin ini, tapi gak berani ngomong sama gue? 'Kejujuran itu salah satu kata sesungguhnya dari keberanian, lo jujur berarti lo berani' bukannya lo sendiri yang bilang gitu? Sekarang? Berarti lo lemah Bintang."

"Gue gak pernah bilang kalau gue kuat, Mas." jawab Bintang.

Bugh!

Satu pukulan mendarat di pipi kiri Bintang, pukulan mendadak yang mengakibatkan Bintang jatuh dan buat semua di sana terkejut, Bunda pun detik itu juga teriak histeris. Juna langsung menuntun Bunda untuk sedikit menjauh dari sana, demi lindungin Bunda.

Bintang bukan Bintang kalau enggak terpancing emosi, dengan nafas yang tidak beraturan Bintang berdiri perlahan dan menatap Sakha dengan mata tajam nya.

Persetanan dengan status keluarga, Bintang mengangkat tangan kanannya dan membalas Sakha.

Bugh!

"Lo belum tau ceritanya Mas!" kata Bintang masih tenang.

Sakha menjawab dengan nada bicara nya yang cukup tinggi, "Terus? Terus kenapa gak dari awal lo bilang? Karna takut? Lo bener-bener lemah Bintang!"

Bugh!

Bugh!

Bugh!

"BERHENTI BILANG GUE LEMAH!"

BRIAN FAMILY [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang