14. s w e e t

18 3 0
                                    

"Hai—Yoo? kamu kenapa?" 

Aku membuka pintu rumahku dan mendapat Yoora berdiri dengan mata sembap dan penampilan acak-acakan.

"HUWAAAAAA!"

Yoora menghambur ke pelukanku sesaat setelah ia meneteskan air matanya lagi. Aku sempat limbung kehilangan keseimbanganku karena Yoora memelukku erat tiba-tiba.

"Ya tuhan, kamu kenapa?" tanyaku.

"Huhuuuu, Jungieeeee," isaknya. Maaf, tapi kurasa bagian bahu bajuku akan segera basah.

"Sini duduk dulu," aku memboyong Yoora ke sofa ruang tamu dan mengambilkannya segelas teh agar ia merasa lebih tenang.

"Huhuuu, m-makasih," ucap Yoora sesenggukan.

Aku menatap Yoora iba. Kemeja putih yang ia gunakan kusut di sana sini dan kancing lengannya terlepas entah kemana. Rambut cokelatnya yang dikuncir rendah ke belakang hampir terlepas. Benar-benar jauh dari penampilan Yoora yang biasa kukenal.

"Udah tenang?" tanyaku beberapa saat setelah Yoora telah menenggak setengah gelas teh yang kuberikan. Yoora mengangguk pelan dan meletakkan gelas teh kembali ke atas meja.

"So, what happen?" tanyaku.

Yoora menarik napas panjang. Mempersiapkan diri sebelum ia kembali menumpahkan air mata, aku mendorong sekotak tisu ke dekatnya.





"Aku putus, Jung."





Aku terdiam sejenak. Mencerna tiga kata yang baru saja dilontarkan Yoora.

"HAH?!" 

"Responmu telat," cibir Yoora memukul pelan lenganku.

"KOK BISAAA?!" tanyaku histeris.

"Cup..cup..cup, pantes kamu sedih," aku duduk di sebelah Yoora dan menepuk nepuk pelan puncak kepalanya. Yoora kembali terisak dalam dekapanku, namun tak sehisteris sebelumnya.

"Siapa yang mutusin? kok bisa?" tanyaku hati-hati.

"Dia mutusin aku, tadi pagi aku mau nganter sarapan ke rumahnya, aku bingung kenapa dia pesanku gak dibaca dan dibales sama sekali. Akhirnya aku langsung dateng ke apartemennya—HUHUHUUUU," Yoora kembali terisak karena tak kuasa menahan rasa sedihnya. Aku sendiri cukup bingung harus berbuat apa agar Yoora kembali tenang, aku kan tidak pernah pacaran:")

"DAN PARAHNYA, DIA DI SANA TIDUR SAMA PEREMPUAN LAIN! HUHUUUUU!" ucap Yoora lantang.

Aku menganga, tak kusangka lelaki sebulol (bucin tolol) pacar Yoora mampu menyelingkuhi Yoora? astaga aku tidak akan percaya lagi pada lelaki kurasa.

"DIH, ENAK BANGET TUH ORANG! TERUS TERUS?" aku ikut menaikkan nada karena emosi akan perlakuan 'mantan' pacar Yoora terhadapnya.

"Terus kami berantem, dia bilang aku ganggu privasi dia, dia bilang akhir-akhir ini aku membosankan. Katanya pacaran aja sana sama si Jung Jung itu, padahal kamu temenku," Yoora kembali menangis.

"Lah, dia cemburu padaku," batinku dalam hati.

"LOH KOK MALAH NYALAHIN ORANG?" responku emosi.

"Enggak tahu, habis itu pas aku paksa tarik selimut si perempuan itu, dia langsung jambak sama narik kemejaku. Habis itu dia langsung mutusin aku—HUWAAAAAA!" ucap Yoora mengakhiri ceritanya.

Celebrity ; Mark Lee✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang