39. y e s

18 2 0
                                    


Aku bingung. Para member tetap menjawabku, namun aku tidak sama sekali mengenali suara mereka. 

Secara tiba-tiba, salah satu lampu dari gedung yang berdiri berurutan menyala. Gedung tersebut kembali menampilkan ucapan selamat tahun baru. Aku melirik arloji, masih pukul 11.45, 15 menit lagi menuju 1 Januari 2022. 

Tak lama, lampu dari gedung yang ada di kanan juga menyala. Gedung tersebut menampilkan ucapan selamat natal.

Menyusul kedua gedung di kanan dan kirinya, lampu gedung yang berada di tengah juga menyala. Gedung tersebut menampilkan,

Ella?

Itu namaku. Ketiga gedung tersebut seolah berkedip-kedip menampilkan selamat tahun baru dan natal untukku. 

Aku hanya tertawa kecil. Romantis sekali orang yang menyewa gedung ini. Rela menyewa gedung-gedung ini mungkin untuk memberikan kejutan untuk kekasihnya.

Aku mulai mendapat penerangan. Kulihat para member tidak ada lagi di sekitarku. Tapi aku abai, kupikir mereka sedang mencari pelayan untuk melayani kami. Walau agak aneh melihat 8 dari mereka semuanya menghilang.

Lampu-lampu gedung mulai menyala seperti biasa. Awalnya, tak ada yang aneh. Namun, lampu-lampu gedung tersebut mulai membentuk bentuk hati dan panah. 

Salah satu gedung menunjukkan tulisan 'MAY,' yang disusul dengan huruf 'I' kemudian menampilkan 'BE,' 'YOUR,' dan 'MAN?' 

Aku melihat sekitar. Ada seorang wanita di dalam ruangan yang sedang bertepuk tangan bahagia. Ah, mungkin dia menyaksikan gedung ini dari dalam sana. 

Aku ikut bertepuk tangan senang. Namun, aku terhenti saat melihat dua gedung yang bersebelahan menunjukkan tulisan 'ELLA' dan 'JUNG'

Aku masih berusaha mencerna situasi. Kudengar ada suara riuh dari bawah, jadi aku melongok untuk melihat keramaian di luar mal.

Aku terkejut ketika melihat orang-orang berpakaian formal dan membentuk formasi 'YES OR YES?' 

Aku mulai paham bahwa wanita tadi tidak mungkin bisa melihat tulisan tadi. Tapi, tidak mungkin kan, kalau—

"Hi, sweetheart."

Aku berbalik dan termangu. Di hadapanku ada Mark yang sedang berlutut dan memegang sebuah kotak merah berisi sebuah cincin berwarna rosegold.

"M-Mark, what is this?" aku tergagap. Kudengar alunan lagu 'Nothing's Gonna Change My Love For You' karya George Benson.

"Ella, the love of my life. I give you all my heart, I admire you for how you are. I'm grateful to have you in my life, and I hope it stays that way. I want to protect you at all costs and always be there for you when you're at your weakest."

Aku menitikkan air mata. Tak kusangka akan seperti ini. Ini kali pertama seorang pria berlutut di hadapanku dan menyatakan perasaannya. It's my first time.

"So, may I be your man?" 

Kulihat tangan Mark bergetar. Aku melihat ke arah langit. Ada formasi kembang api yang membentuk tanda tanya.

Dengan yakin, aku mengangguk.

Kulihat Mark memasang wajah berbinar. Kembang api kembali diluncurkan dan membentuk formasi 'SHE SAID YES!'

"SHE SAID YES!"  Mark berseru bahagia. Dia memasangkan cincin dari dalam kotak beludru ke jariku dan memelukku erat. 

Aku menitikkan air mata haru. Kurasakan di bahuku, Mark tersedu bahagia. Dia mendekapku dengan hangat.

Celebrity ; Mark Lee✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang