2 minggu selepas sidang, jujur saja aku merasa sedikit kosong. Tugas-tugas pasca sidangku sudah kuselesaikan. Aku telah mempersiapkan untuk melamar pekerjaan tetap di suatu perusahaan, karena tentu saja aku ingin mencoba hal baru. Dan tentunya juga aku harus meninggalkan cafe tempat aku sebelumnya bekerja paruh waktu.
Aku membuka kalender di atas nakas, mataku terbelalak saat menyadari tanggal yang aku lingkari di kalender. Hari ini merupakan tanggal 19 Desember 2021, yang tandanya akhir pekan ini adalah Hari Natal.
Aku memutuskan menelepon orangtuaku, sekaligus menanyakan kabar mereka.
"Halo, Ma?"
"Hai, Jung-ie. Everything's great?"
"Iya, Ma. Mama juga?"
"Very great now, semoga seterusnya,"
Aku tersenyum. Semoga aku pun begitu.
"I have something to tell you,"
"About your grandfather, you know his condition, right? you know he really loves you. His condition is getting worst now. And I hope you to understand this decision,"
Aku sedikit bingung dengan kalimat ibuku, namun kuputuskan untuk tetap mendengarnya sampai akhir.
"He ask you to stay in Korea. Maafkan Mama tidak bisa membantah kakekmu, dia bilang dia tidak ingin cucunya menemuinya dalam kondisi tidak baik. Dia melarangmu untuk pulang sampai dengan kondisinya lebih baik. Mama harap kamu paham,"
Aku termangu. Aku tidak boleh pulang?
"Maksudnya? tapi tahun lalu pun aku gak pulang karena ada kegiatan kampus yang mendesak, Ma. Kenapa tahun ini aku gak boleh pulang?"
"Mama paham, tapi kami ingin kamu pahami juga perasaan kakekmu. You know he's a warrior and warrior never wants to look weak,"
"Oke, tapi apa salah satu dari Mama atau Papa gak bisa ke Korea? I miss you guys so much. I even prepared for you,"
"Maaf, Ella. Tidak bisa."
Aku terkulai lesu. Perayaan natal yang seharusnya sakral ini batal karena aku tak diizinkan kembali ke rumah. Aku masih tak mengerti mengapa, namun penjelasan ibuku tetap saja masih sulit kuterima.
"Oke, Ma."
Aku memutus sambungan telepon sepihak. Seraya menahan tangis, aku berusaha menepis segala kemungkinan terburuk yang terbesit dalam benakku perihal kakek. Kakekku sudah lama berjuang melawan penyakit kanker hati. Namun dalam kurun waktu 2 tahun ke belakang, kondisinya kian memburuk sehingga ia tak lagi bisa melakukan aktivitasnya sediakala. Dulu, kakekku selalu mengunjungiku ke Korea setiap satu tahun sekali.
Dan kalian tahu orang yang selalu kuhubungi di saat aku merasa sedih saat ini? Ya, Lee Minhyung.
Ella
Mark, kamu sibuk?|
13.27Pesan tersebut dibalas cukup lama. Aku paham bahwa Mark memang sedang sibuk menyiapkan "sesuatu" yang pernah ia beritahu padaku, namun aku sendiri tak tahu apa "sesuatu" itu.
Setelah melakukan aktivitas selama hampir dua jam, Mark akhirnya membalas pesanku.
Mork🍉
|Hii Jung, maaf baru balas
|Kind of busy? but it's okay, I have time if you might need me??
14.48
KAMU SEDANG MEMBACA
Celebrity ; Mark Lee✔
FanficKetika kamu mulai menyukainya sebagai seorang lelaki daripada idol, apakah mudah? "Memangnya kamu gak punya bias?" "Kalian terlalu ganteng untuk dipilih!" hanya secuil kisah antara aku dan dia. Ya, dia adalah Mark Lee. fanfiction✔ Start: 6-08...