18. c l o s e r

8 2 0
                                    

Netra Mark mulai terbuka malas. Sesekali ia menggeliat untuk menyamankan posisinya yang baru saja terbangun. Ia melirik ke arah lehernya. Lenganku mengalungi tubuhnya sepanjang malam, untuk memberikan kenyamanan.

Mark sadar bahwa masker masih melekat di wajah kami. Diam-diam ia meraih ponsel dan menyalakan aplikasi kamera.

"JESUS!" 

Mark terlonjak melihat waktu yang tertera di ponsel. Mendengar seruan Mark, aku ikut melonjak kaget dan terbangun.

"UDAH JAM 9 JUNG, KAMU GAK KULIAH?" Mark berseru mengguncang tubuhku.

"HAAH?!" aku buru-buru melompat ke kamar mandi. Mark buru-buru merapikan barangnya yang ada di ruang tamu dan memasukkannya ke dalam tas.

"Dadah, aku duluan, ya! aku ada rekaman!" seru Mark terburu-buru. 

"EH TUNGGU ITU—"

"Maskernya," ucapku terpotong ketika menyadari Mark tidak akan mendengarku.

******

Mark sampai di studio perekaman. Masih dengan pakaian yang sama seperti yang dikenakannya kemarin, Mark langsung berlari menuju lift ke lantai 3.

"Hi, I'm very sorry that I'm—late?" ucap Mark melihat studio yang kosong. Hanya ada producer-nim yang sedang membolak balik partitur dan beberapa staf lain di sana.

"Oh, hai, Mark," sapa producer-nim.

"H-hai?" ucap Mark bingung.

"Kamu dateng cepet banget. Is there any problem?" tanya producer-nim.

"Enggak ada, cuma member lain kemana? rekamannya udah selesai kah?" ucap Mark bingung.

"Hah, rekaman apa?" ucap seorang staf.

Mark mengernyitkan dahi. Bukankah pagi ini mereka memiliki jadwal rekaman?

"For NCT 2021? Universe?" ucap Mark.

"Ah, HAHAHA!" tawa producer-nim, "kamu keliatan capek, Mark. Rekamannya nanti pukul 9 malam," lanjutnya.

Mark ternganga, "HAAAH?" 

"Iya, nanti jam 9 malam kamu ke sini lagi ya, hehe," ucap staf. Mark mengecek ponselnya dari dalam tas. Benar, tertera "Universe - Recording: 9.00 p.m." 

"Ya tuhan, maaf producer-nim," ucap Mark menepuk dahi kemudian membungkuk 90 derajat.

"Haha, it's okay. Just rest well today," ucap producer-nim.

"Thank you, sir. Aku izin pulang dulu. Gamsa hamnida," ucap Mark kembali membungkuk.

"Oh, and Mark," panggil producer-nim.

"Yes, sir?" jawab Mark.

"Don't forget to clean that up," ucap producer-nim.

Mark terdiam sejenak, "Clean that?" ucapnya bingung.

"Your face. The mask is still there," ucap producer-nim terkekeh.

Mark meraba wajahnya. Oh, tuhan, masker wajahnya masih menempel sedari tadi. Pantas saja sepanjang jalan Mark menerima tatapan aneh dari orang-orang yang dilaluinya.

"Thank you, sir," Mark kemudian berlari secepatnya menuju toilet.

Producer-nim hanya tertawa. Namun kemudian ia menyadari satu hal.

"Kayaknya Mark tadi malam gak di dorm gak sih? kalo dia di dorm gak mungkin bisa dateng duluan kayak tadi," gumam producer-nim.

******

"Jangan ketawain aku," Mark menatap Haechan malas saat Mark menceritakan kejadian barusan pada member.

"HAHAHAH! NEOMU FUNNY HYUNG!" Haechan tergelak puas.

"Kenapa gak ada yang ngasih tau aku sih." Mark berpura-pura memicing.

"Bruh, you're not here last night," ucap Johnny dengan ekspresi khasnya, "are you having a sleepover at her house? siapa tuh namanya? lupa," ucap lelaki 185 cm itu lagi.

"Jung Ella, tuh yang sering diapelin Mark," ucap Doyoung datang membawa sebuah buah bersisik yang dibelinya dari supermarket impor.

"WOW WE'RE FROM THE SAME ANCESTOR!" Jaehyun berseru semangat, "kenalin dong, hehe," ucapnya.

"Cih, kasian banget single," cibir Doyoung.

"Hih, daripada nelen ludah sendiri, wlee," Jaehyun mencibir. 

Mark tersenyum tipis. Ya beginilah kehidupan asli mereka. Jaehyun yang hiperaktif, Doyoung yang diam-diam memiliki hubungan asmara, Haechan yang sama saja di depan layar maupun di balik layar, atau Jungwoo yang sebenarnya sangat tenang dan pendiam.

Oh dan jangan lupa, di antara 10 dari mereka termasuk Winwin, yang memiliki pacar hanya Doyoung dan Taeil. Sebuah puncak komedi bukan?

Semua member kecuali Taeyong meninggalkan ruangan, kembali pada aktivitasnya masing-masing.

"Hei," ucap Taeyong.

"Ya, hyung?" jawab Mark. Taeyong duduk di sebelahnya seraya merangkul Mark di pundaK.

"Kamu—"

"Suka sama temenmu kah?" 

Mark membeku. Mark meninjau kegiatannya beberapa bulan ke belakang. 

"Gak apa kalau kamu bimbang. Aku cuma seneng aja seenggaknya kamu punya seseorang yang bisa bikin moodmu bagus. Karena aku lihat sejak pertama kamu pulang dianter Jaehyun, kamu lebih cheerful," ucap Taeyong.

Mark mengerjap, benarkah begitu?

"It's not like that, hyung. I am also happy to be with you all," ujar Mark.

"Bukan gitu maksudku. Kalau kamu gak bahagia sama member, that means there's something wrong with us, tapi itu beda, Mark. You find the other happiness with different way, and that's great," ujar Taeyong.

Mark tidak paham apa maksudnya hal tersebut. Namun ia tahu, bahwa ada beberapa perasaan janggal yang menerpanya beberapa bulan ini.

"Aku cuma gak mau kamu ngalamin hal yang sama kayak aku, just do it if you feel so," ucap Mark menepuk pundak Mark lalu pergi.

Satu kalimat yang terngiang dalam benak Mark,

"Just do it if you feel so."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

waiting for chap #19...

Celebrity ; Mark Lee✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang