Hej, kind readers, pembaca setia Estuari Hati, akhirnya perjalanan penuh emosi ini selesai sudah. Silakan bernapas lega karena tidak akan lagi bertemu sama Ezra yang bikin tekanan darah dan kolestrol meningkat.
Saya ucapkan terima kasih banyak buat para k-readers yang telah membaca, memberi komen, dan vote hingga akhir bab. Semua sangat berarti dan menjadi semangat bagi saya untuk menyelesaikan cerita ini, walau tiap update seringnya kelewat tengah malam. Maafkan yaaa!
Sama seperti kisah Anjani, cerita Jovita ini diambil dari kisah klien saya, tentunya sudah melalui persetujuan dari yang bersangkutan. Hanya intinya saja yang sama, sedangkan untuk detailnya, seperti nama, peristiwa, profesi, semua murni imajinasi saya. Jadi tidak perlu kepo cari siapa pengacara yang kena hukuman narkoba + suap ya, karena kalaupun ada, itu pasti bukan mantan suami Jovita yang sesungguhnya. Begitu juga dengan suaminya yang sekarang, bukan doktor di Departmen Neuroscience Uppsala Universitet, gak perlu diajak korespondensi.
Alasan mendasar saya mengangkat kisah Jovita ini adalah keprihatinan terhadap kekerasan dalam sebuah hubungan yang banyak saya temukan, baik itu dalam hubungan rumah tangga maupun pacaran. Pemilihan latar belakang Jovita dari kalangan menengah atas dan berpendidikan sengaja dilakukan untuk menyadarkan bahwa KDRT bisa terjadi pada siapa saja, tidak pandang bulu. Kuncinya terletak pada keberanian korban untuk mengeluarkan diri dari jeratan dan jebakan si pelaku. Selain tekad kuat dari korban, dukungan lingkungan mutlak dibutuhkan. Dukungan tidak selalu dari keluarga. Teman hingga profesional bisa menjadi dukungan bagi para korban KDRT.
Dari cerita ini juga, saya ingin menggarisbawahi pentingnya peran dan relasi orang tua dalam membentuk karakter anak. Kita bisa lihat toxic relation di keluarga Ezra membawa efek luar biasa bagi diri Ezra, dan orang-orang di sekelilingnya. Jovita, meski juga memiliki beberapa masalah, lebih mudah memperbaiki diri karena pada dasarnya memiliki orang tua yang harmonis. Poppy jadi kejebak sama Ezra karena orang tua terlalu memanjakan. Joseph, walaupun uwu tetapi punya trust issue karena perlakuan orang tua. Kesimpulannya, tidak mudah jadi orang tua, udah gitu ... gak ada sekolahnya pula. Jadi buat yang mau menikah, bener-bener harus matang pertimbangannya ya, bukan cuma biar gak ditanyain pas arisan keluarga. Jangan biarkan hidupmu hanya untuk memuaskan mulut orang lain yang gak pernah kering itu. Ada kalanya kita perlu bersikap masa bodoh!
Sebuah hubungan idealnya adalah sebuah kolaborasi, seperti kata Joe di bab akhir, atau sebuah merger bukan akuisisi, seperti ucapan Papanya Jovita. Ini adalah sebuah relasi yang sehat, bukan saling mengintimidasi dan juga bukan saling tidak menghargai, apalagi saling menyakiti. Semoga gambaran hubungan Jovita dan Joseph bisa membantu k-readers untuk menemukan contoh sebuah hubungan timbal balik yang sehat. Bukan berarti tidak pernah berantem, pasti ada, itulah mecinnya hidup. Kuncinya adalah bagaimana mengatasi konflik dan sama-sama belajar dari masalah tersebut.
Sharing dong, pembelajaran apa yang kalian dapat dari cerita ini?
Akhir kata, saya menyadari, untuk seseorang mengakui bahwa dia adalah korban kekerasan bukanlah hal yang mudah, apalagi untuk meminta bantuan. Hal yang membuat saya teramat haru ketika menulis cerita ini adalah banyaknya k-readers yang mengontak saya dan menceritakan pengalamannya yang kurang lebih serupa dengan Jovita. Buat kalian ... terima kasih telah memercayakan saya untuk mendengarkan masalah kalian, ya. Mohon maaf kalau saya belum bisa banyak membantu. Namun, upaya kalian untuk membagi masalah, sudah menjadi sebuah lompatan berani yang luar biasa, teruslah berjuang untuk kebahagiaan kalian ya!
Hej då! Vi ses snart! Sampai bertemu lagi di kisah selanjutnya ya.
With love from Yarra River, Melbourne (pinggir sungai tempat Jo n Joe pertama kali ketemu nih ceritanya)Be kind, be humble, be the love.
-KK-
KAMU SEDANG MEMBACA
Estuari Hati
RomanceHidup Jovita begitu sempurna. Paras menawan, otak brilian, karir mengagumkan, hidup berkecukupan, dan suami tampan. Siapa pun akan berdecak takjub bercampur iri melihatnya. Namun, badai datang meluluhlantakkan segenap pencapaian. Kekerasan dalam rum...