gimana rasanya jadi adik dari suna rintarou? pasti enak apapun keinginan kalian pasti selalu dipenuhin dengan senang hati oleh suna.
Suna sangat menjaga adik kecilnya itu sampai adiknya duduk di bangku sma tidak ada seorang pun yang berani mendekat...
Ini lanjutan chapter sebelumnya ya! . . . . . . . . . .
Brother suna rintarou x readers!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
--
Setelah suna menelpon kita. Kita menoleh kearah (name) yang sudah terlelap.
"Udah tidur?" Guman kita. Kita melihat (name) yang tidur sambil memeluk lengannya itu.
Kita kemudian mengendong (name) ala bridal style menuju kamarnya, mereka gak tidur berdua kok kita ia memilih tidur di sofa ruang tamu.
"Lucu" Guman kita. Ia meletakan (name) dengan perlahan supaya dirinya tidak terbangun dari tidurnya, sekilas kita melihat tanda di leher (name).
"Aku pasti akan memberi tanda yang sama padamu (name) lihat saja nanti" Batin kita.
Keesokan harinya"
"Pagii!"
"Pagi juga ini sarapan, berangkat sekolah bareng aku saja" Ucap kita. Kita memberikan 2 roti tawar dengan [selai fav] tak lupa segelas susu coklat kesukaan (name).
"Seragam?" Tanya (name).
"Shin chan, udah ambil tadi pagi-pagi sekali" celetuk nenek kita dari balik pintu dapur.
"Tidak masalah bagi ku kamu lebih penting" Tanya kita. Ia menatap lekat wajah (name).
"Iya kak, tapi kalo ketemu aku msih takut" Ucap (name) sambil menunduk.
"Nanti aku anter (name) sampai depan kelas, lalu istirahat juga aku samperin ke kelas, terus pulang juga bareng gimana?" Tanya kita beruntun pada (name).
"Serius!? Makasi banget kak kita, lalu pulang nanti aku mau ke suatu tempat nanti anterin kesana ya" Ucap (Name) dengan ceria.
"Iya apapun untuk mu (name)" Ucap kita sambil tersenyum tipis.
"Senyum tipis aja cakep banget, gimana full smile?"Batin (name).
"(Name), kamu ngomong apa?" Tanya kita binggung.
"Eh gak ada kak, salah denger kali hehe"
"Habis sarapan, langsung pakai sepatu kita langsung berangkat, aku manasin motor bentar" ucap kita lalu beranjak pergi dari meja makan.
