BaB 19

14.4K 1.6K 164
                                    

**************************************

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**************************************





Desi hanya termenung dikamarnya. Besok adalah hari yang sangat berat. Sekolahnya akan mengadakan pertandingan basket untuk mempererat tali persaudaraan antar sekolah.

Acara tersebut juga sebagai acara pelepasan kelas XII. Tenaganya pasti akan terkuras habis. Terutama otak dan batin nya.

Mau tidak mau ia akan bertemu dengan tokoh antagonis cowok. Seseorang yang sangat berbahaya.

Elang Adli Bagaskara. Antagonis yang berakhir sebagai sadboy. Dia salah satu pengagum Anggie. Tapi sayang, cintanya hanya sepihak.

Elang dikenal sebagai cowok yang tertutup. Elang laki-laki yang patut diwaspadai.

Ia ingat, diakhir cerita Elang juga termasuk orang yang ikut andil dalam penderitaannya.

"Sesama antagonis seharusnya saling mengerti." Desi merebahkan tubuhnya ke kasur empuknya.

"Antagonis juga manusia."

Kedua matanya menatap langit-langit kamarnya. "Emang benar kalau orang udah jatuh cinta itu goblok,"

"Anehnya orangnya pergi tapi goblok nya enggak."

Desi terkekeh hambar. Ia menertawakan nasib hidupnya yang jauh dari kata bahagia. "Desi! Lo cantik tapi sayang otak lo kebanyakan micin."

Desi berdiri. Ia berjalan mendekati jendela kamarnya. Bersandar ia menikmati pemandangan diluar sana cukup membuat otaknya tenang.

Tatapan matanya terlihat kosong. Dia ingin hidup tanpa kisah yang rumit. Tapi takdir seakan-akan sedang bermain dengannya.

"Desi!?"

Desi menoleh, mendapati Mamanya yang tersenyum kearah nya. Senyum yang mampu membuat hatinya mengahangat.

"Mi!" Desi tersenyum. Meski senyum nya terlihat kaku.

Dirinya masih ragu. Keluarga tubuh ini sangat rumit. Desi tidak bisa menebak masalah yang akan datang selanjutnya.

"Ayo kita makan!" Erina menarik lembut tangan Desi.

"Daddy udah lama nunggu princess nya." Erina tersenyum hangat.

"Daddy?" Desi bertanya balik.

Kapan Daddy nya pulang? Kenapa dia tidak tau. Mengapa Daddy nya baru pulang setelah sekian lama. Apa pekerjaannya sesibuk itu?

"Aku kira Daddy lupa rumahnya sendiri."

Erina menggeleng. "Ada-ada aja kamu."

***

Makan malam di rumah Desi berjalan dengan lancar. Meski diselimuti dengan keheningan. Ditambah lagi kedatangan tamu yang sangat dibenci olehnya.

Desi menatap mereka dengan tatapan datarnya. Ia sudah menduga akan terjadi drama lagi.

Love For Crazy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang