BaB 11

20.2K 2K 154
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



                
      (Belum revisi, masih banyak typo)
**************************************

Desi memijat pelipis nya yang terasa pusing. Ternyata berangkat bersama Raffasya merupakan pilihan yang salah.

Desi mengambil susu pisang dalam tasnya, lalu meminumnya. Menurut ibunya, meminum minuman yang dingin dapat meredakan emosinya  sekaligus untuk menyegarkannya.

Memang benar, jiwanya berbeda akan tetapi minuman kesukannya masih sama, susu pisang. Semenjak ia berada di tubuh ini, tidurnya tidak nyaman. Kejadian-kejadian dalam novel terus menghantuinya.

Awan dan Raffasya! Mereka adalah lelaki yang meyebalkan. Semenjak bertemu dengan mereka otaknya menjadi semakin lemot. Dasar sialan! Bisa-bisanya ada lelaki seperti mereka.

Novel kebanyakan bumbu penyedap seakan-akan tokoh utama yang paling sempurna. Royco aja yang gurihnya tiada tara tidak seperti mereka.

Desi berharap untuk hari ini saja dia tidak bertemu dengan kumpulan lelaki sialan. Amit-amit, baginya mereka adalah kesialan. Ingatkan dia untuk menemui dukun, siapa tau mereka butuh santet gratis.

"Desiiiiii!"

Desi tersedak sampai terbatuk-batuk mendengar suara cempreng seseorang gadis yang menyengir menunjukan deretan gigi putihnya. Sessillia memasuki kelasnya. Gadis itu langsung mendudukkan dirinya disamping Desi.

"Ya Tuhan! Sudah cukup pagiku rusak gara-gara cowok setan itu kenapa sekarang kau datangkan setan betinanya" Ratapnya dalam hati.

Sessillia menepuk pundak gadis disebelahnya, "sorry, gue cuma takut lo ga jadi move on. Suerrr, gue takut kalau nanti lo ngamuk pas Awan bagi undangan merried nya"

Desi mengernyit heran. Apa-apa dengan gadis ini?

Menatap Desi dengan mata yang berkaca-kaca. "Lo harus kuat. Gue yakin lo gadis kuat. Cewek sebaik lo ga pantas bersanding sama Awan. Gue lebih seneng kalau lo jadi pasangannya kambing."

Desi menjatuhkan rahangnya sangking terkejutnya dia, ia sampai kehabisan kata-kata. Apa dirinya tidak salah dengar, lebih baik dia bersanding dengan seekor kambing? WHATT are you kidding me?

Desi menatap tak percaya kearah Sessillia. Dirinya disamakan dengan kambing?

"Sebenarnya waktu itu gue belum yakin kalau lo bisa move on secepat itu sama Awan. Gue saksi bisu perjuangan lo! Dan gue tau sesakit apa lo waktu ditolak sama cowok sok tampan itu"

Desi semakin menatap aneh Sessillia. Ia semakin pusing.

"Des!" Memegang pundak Desi agar menghadapnya. Sessillia menatap bola mata Desi dengan serius.

"Tenang Des, masih banyak Sugar Daddy di luar sana" Sessillia menepuk Pundak Desi untuk meyakinkan.

Desi melongo. Ia yakin jalan fikiran Sessillia sangat berbeda dengan makhluk lainnya.

Love For Crazy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang