15 [ Salting ]

94 11 0
                                    

Happy Reading!

۫ ִ ⸦ִ֗⸧ ⊹ ۫ ִ ⸦ִ֗⸧ ⊹ ۫ ִ ⸦ִ֗⸧ ⊹ ۫ ִ ⸦ִ֗⸧ ⊹ ۫ ִ ⸦ִ֗⸧ ⊹ ۫ ִ ⸦ִ֗⸧ ⊹

Bel sekolah berbunyi, tandanya sudah waktu pulang. Yuna keluar dari kelasnya. Kemudian ia terkejut  karena ayahnya sudah menunggunya di gerbang sekolah.

Karena takut membuat ayahnya menunggu lama, Yuna segara menghampiri sang Ayah.

"Ayah Jeon, sedang apa disini?" tegurnya pada sang Ayah.

"Astaga kau sudah disini rupanya. Ya, tentu saja Ayah mau menjemputmu."

"Bukannya, Ayah sibuk di kantor? kalau sedang sibuk, lebih baik tidak usah repot-repot menjemput Yuna,"

"Tidak Ayah tidak sibuk. Apa kau melihat Bu Sally?"

"Ada tadi dia mengajar Yuna di jam pelajaran akhir... itu dia!"

Yuna menunjuk Sally yang baru saja keluar dari kelas. Jungkook melihatnya terpesona. Dengan pakaiannya yang rapi, polesan makeup tipis. Benar-benar seperti Angle.

Tanpa berpikir panjang, Jungkook menyapa wanita itu. "Nona Sally, kemarilah,"

Sally yang merasa terpanggil segara menghampiri Yuna & Jungkook.

"Ada apa?" tanyanya Sally. "Ayo, makan malam dirumah kami. Kebetulan, kami memasak banyak makanan." ajak Jungkook.

"Maaf, sepertinya tidak usah. Takutnya merepotkan kalian." tolak Sally.

"Sama sekali tidak merepotkan. Karena lauk pauknya sangat banyak. Tidak mungkin aku dan Ayah bisa menghabiskannya." balas Yuna.

"Benarkah? kalau begitu sebaiknya, aku harus memberi tau orang tua ku untuk menyusul ke rumah kalian." ucap Sally yang ingin mengetik pesan di ponselnya. Namun, dicegah oleh Jungkook.

"Tidak perlu Nona Chou. Setelah selesai makan, kau bisa membungkus makanan untuk dibawa pulang. Jadi, ayo cepat masuk ke dalam mobil. Karena, sepertinya akan hujan deras," tungkas Jungkook.

Sally mengiyakan, apa yang dikatakan Jungkook. Lalu mereka segara masuk ke dalam mobil.

۫ ִ ⸦ִ֗⸧ ⊹ ۫ ִ ⸦ִ֗⸧ ⊹ ۫ ִ ⸦ִ֗⸧ ⊹ ۫ ִ ⸦ִ֗⸧ ⊹ ۫ ִ ⸦ִ֗⸧ ⊹ ۫ ִ ⸦ִ֗⸧ ⊹

۫ ִ ⸦ִ֗⸧ ⊹ ۫ ִ ⸦ִ֗⸧ ⊹ ۫ ִ ⸦ִ֗⸧ ⊹ ۫ ִ ⸦ִ֗⸧ ⊹ ۫ ִ ⸦ִ֗⸧ ⊹ ۫ ִ ⸦ִ֗⸧ ⊹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Banyak makanan yang tertata rapi, di meja makan. Benar-benar makan besar. Sally hanya melongo melihatnya. Semuanya keliatan lezat. Ia sempat berpikir, Apakah ia bisa memakan semuanya?

"Ya, kau boleh memakan semuanya. Asalkan perutmu tidak meledak." kata Jungkook, seakan-akan tau apa yang Sally pikirkan.

"Mari makan, selamat makan semuanya!" seru Yuna.

Mereka makan dengan lahap. Sally menyicipi semuanya. Benar-benar lezat seperti yang dipikirkannya. Tanpa Sally sadari, Jungkook memperhatikannya diam-diam.

"Astaga dia sepertinya sangat lapar, apakah dia tidak makan dirumahnya?" batin Jungkook.

Kemudian, setelah selesai makan. Mereka saling bertukar cerita, berbicara, bahkan bercanda.

"Rasanya, sangat bahagia. Aku merasa seperti memiliki dua orang tua yang lengkap. Aku ingin punya ibu seperti, bu chou." ucap Yuna.

"Aku bisa menjadi ibumu. Karena, aku sudah menganggapmu sebagai anakku." balas Sally dengan senyum hangatnya. "Sudah larut malam, sebaiknya aku segera pulang. Aku takut orangtuaku mencariku." ucapnya Sally.

"Biar aku yang mengantarmu, aku juga ingin pulang ke kantor. Karena ada urusan," ujar Jungkook lalu diiyakan Sally.

"Yuna, ibu pamit pulang. Jangan lupa belajar ya."0l

"Baik, hati-hati dijalan Ibu Chou, Ayah."

۫ ִ ⸦ִ֗⸧ ⊹ ۫ ִ ⸦ִ֗⸧ ⊹ ۫ ִ ⸦ִ֗⸧ ⊹ ۫ ִ ⸦ִ֗⸧ ⊹ ۫ ִ ⸦ִ֗⸧ ⊹ ۫ ִ ⸦ִ֗⸧ ⊹

Lagi dan lagi Yuna sendirian dirumah. Tidak sendiri juga, ada pelayan tapi mereka sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Yuna bingung harus apa sekarang.

"Ryu dan Chaer, pasti tidak diperbolehkan orang tuanya untuk keluar malam-malam. Ini sangat membosankan." sarkasnya.

Ia berjalan dan terus berjalan. Hingga ia di depan kamar Ayahnya.

"Aku penasaran dengan kamar Ayah. Aku tidak pernah masuk, Ayah selalu tidak mengizinkanku. Aku penasaran apa yang ada di dalamnya." ucapnya, lalu Yuna pun membuka pintu itu dan masuk.

Seperti biasa kamarnya sangat luas, sama seperti kamar Yuna. Yuna terus melihat hiasan dinding kamar Ayahnya. Kemudian sampailah ia di sebuah bingkai foto besar, tetapi tertutupi kain.

"Kenapa bingkai foto ini ditutup?" tanya Yuna. Karena penasaran ia pun membuka kain tersebut dari bingkai foto itu.

 Karena penasaran ia pun membuka kain tersebut dari bingkai foto itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia terkejut. Dia tidak bisa berkata-kata lagi. Dia hanya bisa terduduk lemas di lantai dan menatap foto itu.

۫ ִ ⸦ִ֗⸧ ⊹ ۫ ִ ⸦ִ֗⸧ ⊹ ۫ ִ ⸦ִ֗⸧ ⊹ ۫ ִ ⸦ִ֗⸧ ⊹ ۫ ִ ⸦ִ֗⸧ ⊹ ۫ ִ ⸦ִ֗⸧ ⊹

Mobil Jungkook berhenti di depan rumah kediaman keluarga Choi. Jungkook membukakan pintu untuk Sally. Wanita itu tersenyum dan berterimakasih.

"Sally, apa yang Yuna katakan tadi. Jangan didengarkan, aku tidak kau merasa terbebani." ujar Jungkook.

"Tidak sama sekali Tuan Jeon. Aku tau Yuna sangat ingin merasakan mempunyai seorang ibu yang tulus sayang padanya. Jadi, aku tidak masalah," balas Sally.

"Berarti kau juga tidak merasa terbebani jika kau menjadi ibu tiri sahnya Yuna?" tanya Jungkook.

Sally mengerutkan keningnya, tidak mengerti. "Maksudmu apa? aku tidak mengerti." tanyanya Sally.

Jungkook membuang nafasnya pelan. Kemudian mengambil tangan Sally, dan memegangnnya.

"Aku ingin kau menikah denganku, dan menjadi ibu untuk Yuna. Apakah kau bersedia?" tanya Jungkook serius.

Sally terkejut, ia tidak bisa menjawabnya sekarang. Jantungnya rasanya ingin meledak. Pria Jeon ini bisa membuatnya gila.

"A-aku tidak bisa menjawabnya s-sekarang, aku mau masuk kerumah dahulu. A-aku akan menjawabnya nanti." jawabnya gugup, dan segera masuk ke dalam rumah.

Jungkook tersenyum, "Astaga dia sangat menggemaakan. Sama seperti Tzuyu." ujar Jungkook. Yang gemas melihat tingkah Sally yang sedang salting.

Setelah itu ia memilih untuk segera ke kantornya dan setelah itu pulang ke rumahnya.

۫ ִ ⸦ִ֗⸧ ⊹ ۫ ִ ⸦ִ֗⸧ ⊹ ۫ ִ ⸦ִ֗⸧ ⊹ ۫ ִ ⸦ִ֗⸧ ⊹ ۫ ִ ⸦ִ֗⸧ ⊹ ۫ ִ ⸦ִ֗⸧ ⊹

Bersambung...


[ 2 ] She? • TzuKook ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang