04 [ Lee Huening Kai ]

328 28 0
                                    

Happy Reading

.

.

.

-She?-

〰️〰️〰️〰️

Pada jam pembelajaran terakhir ini kelas Yuna sedang berolahraga. Sudah pasti Yuna benar-benar senang. Tubuh Yuna sangat bagus. Itu karena, ia suka berolahraga. Tetapi, guru olahraga mereka kebetulan tidak masuk. Jadi, mereka Free Class.

"Huh ... Hah ... Lebih, baik sekarang kita ke kantin saja aku haus." ajak Chaeryoung pada kedua sahabatnya itu.

Ryujin yang tadi, masih bermain lompat tali berhenti. "Iya, aku juga haus ayo!"

"Kalian duluan saja. Aku ingin ke toilet." pungkas Yuna. Kedua sahabatnya, itu mengangguk. Mereka kemudian berpisah di sana.

Jika, ke toilet. Yuna harus, melewati lapangan yang dipakai kakak kelasnya bermain bola basket. Yuna melewati lapangan tersebut.

"Awasss!"

*Dukh!

"Ning! Tanggung jawab liat, dia sampai pingsan."

"K-kamu tidak apa-apa?"

Samar-samar itu yang Yuna dengar. Kemudian, semuanya gelap. Kepalanya begitu, sangat sakit.

〰️〰️〰️〰️

Yuna mengerjap-ngerjapkan kedua matanya. Ia memegang kepalanya yang terasa sakit itu. Ia mencoba duduk di kasur.

"Kau tidak apa-apa? Jangan, terlalu banyak bergerak." saran Pria yang memakai seragam olahraga itu.

Yuna tak perduli ia mencoba duduk di kasur. E-eh? K-kasur? Apa jangan-jangan dia tadi ...

Yuna menekuk kepalanya. Setetes air mata jatuh dari pipinya. Bagaimana tidak? Kehormatannya sudah diambil oleh pria ini.

Pria itu panik kala, Yuna menangis. Ia menghampiri Yuna. "E-eh? Kau. Kau kenapa menangis? Apa ada yang sakit?" tanyanya khawatir.

"Hiks.. Pergi dari sini. Apa kau tidak puas sudah mengambil kehormatanku?" tanya Yuna menepis jaraknya pada pria itu.

Pria itu mengeryitkan keningnya. "Kehormatan apa maksudmu? Aku tidak mengerti."

"Kehormatan. Kehormatan untuk suamiku nanti. Telah, kau ambil. Belum puaskah kau?" tanya Yuna sesegukan.

Oke. Pria ini paham maksud Yuna. Bagaimana bisa Gadis ini berpikiran terlalu, jauh. Pria itu mulai mendekati Yuna.

"Kau salah paham. Aku tidak melakukan itu padamu. Aku hanya, membantumu yang tadi, terkena bola basket." perjelas pria itu agar, Yuna tidak salah paham.

Yuna berhenti menangis. Sekarang, ia benar-benar malu sudah menuduh yang tidak-tidak pada Seniornya itu. Yuna menutup wajahnya menggunakan kedua telapak tangannya sambil mengumpat pada dirinya sendiri.

[ 2 ] She? • TzuKook ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang