05 [ Hujan ]

285 30 2
                                    

Happy Reading

.

.

.

-She?-

〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️

Sore ini gadis bermarga Jeon itu menunggu Ayahnya. Yups... Bisa dibilang Ayahnya itu telat menjemputnya. Gadis itu agak ngeri sedikit dengan sekolah ini. Waktu di kelas teman-temannya bercerita bahwa, sekolah ini dulu adalah rumah sakit angker dan sekarang berdiri menjadi, sekolah. Aku yakin banyak banget teman kalian nyebar berita hoax ini hahaha...

"Ayah ini kemana? Aku takut. Mana hari sudah agak gelap." gumam Yuna

Jeeeeeeedeeeeeerrrrr...

Yuna. Gadis itu sontak kaget dan meringis kecil. Ia menggesek-gesekkan kedua telapak tangannya agar hangat. Kenapa harus, sekarang waktunya hujan?

Langit semakin gelap. Pohon-pohon yang tertiup angin itu tampak menyeramkan. Keadaan sekarang benar-benar menakutkan.

"Aku berani! Aku tidak takut dengan keadaan sekarang." gumam Yuna dengan yakin.

*Greeeb

Seseorang memegang bahu Yuna. Dalam hati Yuna terus, berdoa meminta perlindungan. Mana yang memegang bahunya ini tangannya cukup besar. Bisa jadikan kalau, yang memegang bahunya ini penunggu rumah sakit dulu.

"Yuna ... "

"E-eh i-iya kamu mau apa? Mau tumbal? Jangan aku yang kamu jadikan, tumbal. Aku masih mau sekolah. Aku masih pengen cari tau kenapa ibuku bisa meninggal." perjelas Yuna memejamkan mata indahnya itu.

"Kalau, gitu mending kita ke hotel ... "

"Nga-ngapain ke hotel? Hantu seperti, kamu mau ngapain di hotel? Yang ada orang di hotel takut ngeliat kamu."

"Yak, kita di hotel bikin sesuatu yang membuat kita sama-sama nikmat dan hangat ..."

"E-eh. Kok sepertinya, aku kenal suaranya sih?" lalu Yuna menghadap ke belakang. Ternyata, itu seorang pria yang tertawa.

"Ishh ... Huening-sunbae." Yuna mencebikkan bibirnya. Kesal.

Pria itu adalah Hueningkai. Ia tertawa  gemas. "Kau kenapa masih disini huh?"

"Ayahku belum menjemputku." jawab Yuna.

"Lalu, Huening-Sunbae kenapa masih ada di sekolah?" tanya Yuna balik.

Huening Kai tersenyum menanggapi pertanyaan Yuna. "Hari ini aku sedang ada jadwal piket."

Yuna mengangguk paham. Dan heninglah suasana. Tak ada yang memulai percakapan.

Sreeeeesssss...

Hujan turun begitu lebat. Hueningkai tampak, agak khawatir pada Yuna. Niat awalnya, adalah membawa gadis itu berteduh namun, sialnya tidak ada tempat berteduh di sekolah ini.

[ 2 ] She? • TzuKook ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang