bab 11

337 73 257
                                    

Pagi harinya, Satu sekolah geger mendapati siapa yang datang ke sekolah bersama jayden. Mikayla turun dari mobil seorang Jayden Keitaro, yang semua orang tau, jayden tidak pernah mau didekati oleh cewek manapun kecuali si ratu sekolah, Jovita Callina.

Tapi kali ini seorang Mikayla, yang notabene anak baru dan yang lebih parahnya calon musuh terbesar Nina datang bersama Jayden. Hampir Semua siswa tau, bagaimana kejadian di kantin yang sangat menghebohkan itu. Jadi kalau ada yang melihat Jayden dan Mikayla bersama sekarang, pasti orang akan bertanya tanya, ada apa? Padahal yang mereka tau, Jayden sangat dekat dengan Nina.

Bisik bisik tetangga terdengar disekeliling mereka. Tapi memang dasarnya Mikayla yang tidak pernah peduli, jadi dia cuek saja ketika dibicarakan. Udah dia katakan, hanya pecundang yang berani berbicara dibelakang.

"Kamu mau aku antar ke kelas ngga?" Jayden bertanya sambil memperbaiki rambut Mikayla yang menutupi dahi gadis itu.

"Ngga usah, kamu duluan aja. Aku mau nunggu Sairish dulu."

"Ya udah, aku duluan. Baik baik ya pacar." Jayden memberikan senyum tipis sambil menepuk pelan puncak kepala Mikayla, membuat gadis itu bersemu malu.

"Jangan kayak gitu Kei, aku malu." Mikayla mencicit pelan.

"Ngapain malu, sama pacar sendiri juga." Jayden terkekeh pelan, dia kembali mencubit pelan hidung gadis itu.

"Udah ah, aku ke kelas duluan. Kelamaan disini, aku bisa khilaf." Jayden berbisik pelan ditelinga Mikayla sambil berlalu. Sedangkan Mikayla yang ditinggal hanya bisa salah tingkah sendiri.

Di parkiran sudah banyak siswa siswi yang datang, mereka memperhatikan interaksi Jayden dan Mikayla yang kelewat romantis dipagi hari ini.

Diantara siswa siswi itu, Nina berdiri mengepalkan kedua tangannya menahan geram. "ini alasan lo ngga bisa jemput gue tadi? bahkan lo pake mobil kesayangan lo buat jemput cewek itu. Lo berbuat terlalu jauh Jay!"

"Nin, Jayden ngapain sama adik kelas itu? Kok ngga sama lo berangkatnya? Bukannya itu adik kelas yang bermasalah sama lo itu ya?"

Tiba tiba dari arah belakang, Tiara bersuara membuat Nina tersentak kaget. Wajahnya yang menahan marah tadi berangsur tersenyum lembut.

"Oh, tadi gue bareng Bayu kok." Nina berucap kalem tanpa melanjutkan jawabannya.

"Jayden ganti mobil ya? Mobil yang biasa dia bawa kan bukan yang itu? Nia yang berdiri disebelah Tiara ikut ikutan bersuara. "Keren juga mobilnya Jayden."

"Itu mobil kesayangannya Jay."

" Berarti lo udah sering dong naik mobil itu?" Nia mengedikkan dagunya kearah mobil Jayden.

"Ngga, belum pernah!"

Tiara dan Nia yang mendengar ucapan nina sontak menoleh kaget. Nina langsung mengatupkan bibirnya karna keceplosan berbicara. Dia merutuki otak dan bibirnya yang tidak singkron akibat dari emosinya yang tidak stabil.

"Oh, maksud lo ... lo belum pernah naik mobil kesayangannya Jayden gitu ya? Berarti lo ngga sepenting itu dong buat Jayden?" Tiara menyunggingkan senyum mengejek pada Nina.

Nina kembali mengepalkan tangannya menahan marah, wajahnya yang semula tenang, kembali memerah. Bibirnya terkatup rapat tanpa membalas ucapan sarkas teman sekelasnya.

Dia menatap tajam pada Mikayla yang bersender santai pada mobil Jayden, "apa gue memang udah ngga sepenting itu? Apa cewek itu udah berhasil singkirin gue? Kenapa rasanya ini terlalu berlebihan? Apa gue kelewatan pada Jayden?" Nina sibuk berperang dengan pikirannya sendiri tanpa sadar dia sudah dikelilingi oleh sahabatnya.

Hallo, MikaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang