"Hallo, Mikayla."
'Oh God, aku jatuh cinta..!'
Aksi saling menatap itu berakhir setelah sairish berdehem keras.
"Sorry, aku ganggu ngga?" Senyum manis itu masih terpasang diwajah cowok di samping Mikayla.
"Ngga kok." Mikayla mengibaskan tangannya, dia masih terlihat gugup membuat senyum cowok itu semakin mengembang.
"Kamu lucu kalo lagi salting gini" Kekehnya pelan.
"Siapa yang salting sih. Lagian ngapain kamu disini Kei?"
Jayden berdehem pelan. "Nyapa kamu aja, 2 hari kemarin kenapa ngga masuk?"
"Malas." Mikayla menjawab singkat sambil memanyunkan bibirnya.
"Kok gitu?" Jayden mengerutkan keningnya.
Belum sempat Mikayla menjawab, terdengar suara Sairish berbicara.
"Mikayla! kita bertiga bukan obat nyamuk, yang habis lo bakar buat jagain lo, biar nyaman ngobrol berdua. Bisa ngga uwu uwuannya jangan depan kita yang jomblo?" Sairish memasang tampang kesalnya.
"Siapa yang uwu uwuan sih?" Mikayla terlihat salah tingkah, membuat Jayden yang masih berdiri disebelahnya terkekeh kecil.
"Kalo bukan uwu uwuan, terus apa dong?Mana ngobrolnya pake aku, kamu lagi. Romantis amat lo? udah pacaran lo berdua?" Sairish kembali menuding, membuat wajah Mikayla tambah memerah.
"Lo anak kecil, ngga usah ngomong pacar pacaran." Mikayla menatap sinis ke arah Sairish.
Dibalas Sairish dengan tatapan yang sama, ditambah senyum mengejeknya. "Sok sokan bilang gue anak kecil. Udah punya KTP lo?"
Skak Matt. Sairish benar benar membuat mikayla mati kutu. Ketiga orang yang memperhatikan interaksi mereka berdua tertawa cekikikan.
"Sairish ngga asyik" Mikayla mencebikkan bibirnya.
"Ya udah sih. Bodo amat gue!" Sairish menatap mikayla sinis sambil menaikkan alisnya, "Lo ngga mau kenalin cowok lo ke kita gitu?"
"Belum jadi cowok gue Rish, masih calon" Mikayla berucap sambil mengulum senyum malu. Membuat ketiga temannya speecless. Jayden yang mendengarnya hanya bisa mengulum senyum geli.
"Ngga waras, tingkat kepedean lo sudah diambang batas" Sairish mencibir. "Tapi gue suka gaya lo, percaya diri itu perlu. Urusan ditolak mah belakangan, yang penting pede aja dulu. Ya ngga?" Sairish menaik turunkan alisnya.
Mikayla memukul pundak sairish pelan. Tapi dia ikut terkekeh juga menanggapi perkataan sairish yang kelewat benar itu.
"Gue terlalu cantik untuk ditolak guys" Mikayla mengibaskan rambutnya kebelakang dengan anggun. Membuat Sairish mendengus kesal, sedangkan Adena, Rara, juga Jayden terkekeh kecil melihat interaksi mereka berdua.
"Kayaknya Adena sama Rara udah kenal kan sama dia?", Mikayla mengedihkan dagunya ke arah Jayden yang masih stay berdiri disamping Mikayla, yang dibalas anggukan oleh kedua gadis itu. "Tinggal lo doang, makanya kalo disuruh datang ke sekolah itu nurut, jangan malah kelayapan lo"
"Ck, lo niat mau ceramahin gue atau mau kenalin cowok itu ke gue. Lagian gue kelayapan ngga sendiri ya. Sama lo kalo lo lupa!"
Sebelum keadaan kembali heboh dengan adu argumen tidak jelas kedua gadis itu, akhirnya Jayden buka suara, dia merasa pegal juga karna lama berdiri. Dia mengulurkan tangannya dihadapan sairish. "Hai, gue Jayden"
"Sairish!" Gadis itu membalas uluran tangan Jayden sebentar dan langsung melepaskannya. "Untung lo cakep, kalo ngga-?"
"Kalo ngga?" Jayden menaikkan alisnya bertanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hallo, Mikayla
RomantizmArea 21 ++ 🔞🔞🔞 Laki laki itu bernama Jayden Keitaro. Jangan tertipu dengan wajah tampan dan lembutnya, dia adalah iblis yang berwujud malaikat, itu kata Mikayla Anindira Prasojo. Jayden mampu merubah seorang mikayla yang periang menjadi gadis yan...