Mikayla berjalan anggun memasuki Arari Ovene Cafe, beberapa pelayan menunduk dan menyapanya ramah. Mikayla menaiki tangga yang berada di dekat pintu dapur, mengetuk salah satu pintu yang bertuliskan Manager Room. Terdengar sahutan dari dalam yang menyuruhnya untuk masuk.
"pagi, Om. Dia udah datang?" Mikayla langsung mendudukkan dirinya di salah satu sofa yang berada di ruangan itu.
"Kayaknya belum, Ka. Lagian ini masih 30 menit dari waktu janjian. Pasti dia lagi on the way. Ada apa sih, sampai nyuruh gue buat hubungin tuh cewek." Andre menghentikan aktifitasnya yang sedang mengecek pembukuan Cafe itu, lalu menatap lekat ke arah Mikayla.
"Dia ngga akan datang kalo aku yang hubungi, kalo sama Om kan udah biasa."
"Biasa apaan? Ngawur." Andre terlihat salah tingkah saat mendapati Mikayla memicingkan matanya sambil tersenyum menggoda ke arahnya.
"Bukannya dia teman bobo manjanya Om Andre, ya? Jadi, udah biasa kan saling menghubungi. Apalagi pas tahun baru kemarin, nginapnya di hotel keluargaku."
Andre benar-benar gelagapan saat mendengar Mikayla berbicara, mulutnya sampai menganga karna kaget.
"Dari mana lo tau, bocah. Padahal gue udah jauh-jauh ke Bandung juga. Sial, Mikayla."
Mikayla tertawa lebar melihat wajah shock Andre, "makanya kalo mau main, jangan di hotel keluarga ku, Om. Lagian, tuh cewek bukan sama Om aja mainnya disana." Mikayla tersenyum miring mendapati lagi wajah kaget Andre.
"Sial," Andre mau tidak mau ikut tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Mikayla. "Terus yang di map itu apa?" Andre menunjuk map coklat yang berada di atas meja.
"Bom waktu."
"You are indeed a dangerous girl, Mikayla." Mikayla hanya tersenyum kecil mendengar perkataan Andre.
"Yes, that's me."
☘️☘️☘️
"Hai ...." Mikayla langsung mendudukkan bokongnya di kursi yang berhadapan dengan tempat duduk gadis yang baru dia sapa itu. Terlihat raut terkejut dari gadis itu menyadari siapa yang duduk di depannya, tapi dengan cepat dia merubah ekspresi wajahnya menjadi datar kembali.
"Ngapai lo duduk disini. Pergi lo, gue ngga ada urusan sama lo." Wajah gadis itu terlihat ketus dan tidak suka, tapi Mikayla tetap duduk diam sambil bersedekap dada.
"Tapi gue yang punya urusan sama lo. Gue juga yang nyuruh Om Andre untuk membuat janji temu hari ini, sama kayak Nina yang nyuruh lo buat nerror gue beberapa minggu ini, Angel!"
Angel langsung terdiam kaku, wajahnya pucat pasi. Dia terlihat panik, raut tegangnya benar-benar tidak bisa disembunyikan lagi.
"A-apa maksud lo? Gue ngga ngerti? Jangan main fitnah. Gue bisa laporin lo ke polisi, brengsek." Angel terlihat menahan amarahnya, atau terlihat menahan ... kepanikannya, mungkin?
"Oh, ya?" Mikayla menaikkan alisnya sesaat, "boleh, gue tunggu laporan lo."
"Brengsek, apa mau lo, bitch?" Angel menggebrak meja dengan keras, emosinya benar-benar tersulut.
"Bitch?" Mikayla terlihat menahan senyumnya yang hendak terbit, "waaah, pelacur meneriaki gue pelacur. Hebat," Mikayla bertepuk tangan sesaat lalu kembali menatap wajah Angel yang sudah memerah padam.
"Oh, ya. Gimana karir model lo? Aman?" lagi-lagi perkataan Mikayla membuat Angel kaget, kedua bola matanya nyaris keluar karna terlalu dipaksa untuk terbuka lebar.
"Ngga usah kaget gitu. Sebelum nerror gue, lo pasti tau konsekwensinya kalo ganggu gue kan? Atau Nina ngga pernah kasih tau lo, siapa gue?" wajah bingung Angel sudah menjelaskaan kalau gadis itu hanya dimanfaatkan oleh Nina. "Waaah, berarti lo benar-benar ngga tau gue ya?" Mikayla mengelus dagunya, pura-pura berpikir. "Udah lah, terlambat juga kalo lo mau tau siapa gue." Mikayla mendorong pelan map yang dia bawa tadi ke arah Angel, "buka!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Hallo, Mikayla
Storie d'amoreArea 21 ++ 🔞🔞🔞 Laki laki itu bernama Jayden Keitaro. Jangan tertipu dengan wajah tampan dan lembutnya, dia adalah iblis yang berwujud malaikat, itu kata Mikayla Anindira Prasojo. Jayden mampu merubah seorang mikayla yang periang menjadi gadis yan...