+ 31 +

1.6K 304 9
                                    

"aw—dingin!" seru aurorie ketika sebuah benda dingin dengan tiba-tiba menempel di keningnya.

sunghoon terkekeh, kemudian membukakan kaleng milo yang tadi ia tempelkan di pipi gadisnya sebelum akhirnya menyodorkan minuman tersebut.

"sibuk banget kayaknya, ngapain sih?" tanya sunghoon, mengintip layar ponsel aurorie.

"iniii! author favorite ku bukunya lagi di plagiat." keluh aurorie, kemudian meneguk minuman yang sunghoon berikan.

"si zuragenks zuragenks itu?"

"iyaaa! mana yang ngeplagiat tuh playing victim dan muka tembok banget!! nyebelin deh."

"tapi beneran plagiat? atau jangan-jangan cuma terinspirasi aja tapi kamunya yang overact?"

"engga tau!!! ini tuh jelas banget dia plagi—ah! kamu gak akan ngerti gimana rasanya kalau buku kesukaan kamu di plagiatin sama orang." keluh aurorie, kemudian kembali sibuk dengan aplikasi wattpadnya.

sunghoon hanya terkekeh, kemudian mengelus surai hitam aurorie. gadisnya yang sangat ia sukai.

"besok kita anniversary pertama," ujar sunghoon. "kamu mau hadiah apa? atau mau dirayain kaya gimana?"

"ya ampun! iya!" seru aurorie yang baru saja ingat bahwa besok adalah hari jadi ke satu tahun ia dengan sunghoon. "aku gak pengen apa-apa sih—oh! pengen berduaan aja sama kamu."

"yaudah, nanti pas kamu balik aku mau beres-beres apartment dulu."

"okeeey!"

-















hubungan seperti itu lah yang terjadi antara aurorie dan sunghoon, sebelum akhirnya seseorang pindah ke sekolah mereka.

-














"lo taugak cowok lo anak dari pelakor?"

aurorie yang tadinya sedang membaca fanfiksi itu segera menoleh, mendapati si anak baru yang baru saja membuka mulutnya tersebut.

"ya?"

"tauga?" tanya pria itu sekali lagi, sembari tersenyum menyeringai.

aurorie memang tahu bahwa ibu sunghoon merupakan istri kedua dari ayahnya, namun aurorie tidak pernah mendengar bahwa ibu sunghoon merupakan seorang perebut suami orang.

"gatau ya?"

"diem deh jay, lo gak tau apa-apa." omel aurorie.

"lo pikir kenapa gue sampe pindah ke sekolah orang miskin kaya gini? karena uang bokap gue udah di abisin sama nyokapnya sung—"

plak!

"ayo lanjutin omongan lo kalo mau dapet tamparan di pipi yang satu lagi." ujar aurorie dengan nafas terengah-tengah karena menahan amarah, sebelum akhirnya meninggalkan jay sendirian di sana.

sementara itu jay tertawa sembari memegangi pipinya yang terasa perih akibat tamparan dari kekasih saudara tirinya tersebut.

"seru juga.."

park sunghoonㅡ auTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang