park sunghoonㅡ au

+ 33 +

keesokan harinya, yang benar saja, kehidupan sekolah yang semula seperti neraka tiba-tiba berubah menjadi seperti suasana kelas seperti biasanya.

semuanya beraktifitas seperti biasa, anak lelaki pun sudah mulai bercanda dan mengajak sunghoon berbicara. tapi dari semua itu, tidak ada satupun dari mereka yang mengucapkan kata maaf setelah sebelumnya sudah menyakiti sunghoon.

menyebalkan.

tapi aurorie tenang, setidaknya saat ini tidak ada lagi yang menjahati sunghoon. walaupun beberpa diantara mereka masih bersikap sinis kepada sunghoon—itu masih lebih baik dibandingkan hari kemarin.

-

"lo putus ya sama cewek lo?"

sunghoon yang tadinya sedang terdiam menatap aurorie yang kini sedang bercanda dengan jay itu menoleh, mendapati ketua kelas yang kini duduk di sampingnya.

"ah, engga." jawab sunghoon.

"tapi kok dia udah gak sama lo lagi? kalian kan bucin banget." tanya jake.

"ya... lebih baik kayak gini, biar dia gak susah juga."

"semangat ya," ujar jake, menepuk pundak sunghoon pelan. "btw pasangan buat mapel fisika lo udah dapet belum? kalau belum, sama gue aja."

"oh, ya, makasih." sahut sunghoon yang memang kebetulan belum memiliki pasangan untuk ujian praktikum fisika minggu depan.

-

sekembalinya di kursinya, jake segera tersenyum lebar sembari memegangi dadanya yang rasanya mau meledak.

berdebar sekali.

setelah satu tahun setengah ia hanya berani menatap sunghoon dari kejauhan dan tidak berani mendekati pria tersebut karena selalu ada serangga yang mengikutinya (read: aurorie)

setidaknya sekarang jake lega, serangga tersebut tidak berada di dekat sunghoon lagi. apalagi keadaan kelas sedang seperti ini—banyak yang memusuhi sunghoon, pasti tujuannya untuk dekat dengan sunghoon akan jadi lebih mudah.

-

jake:
hoon, ngerjain tugasnya di rumah lo aja bisa?

sunghoon:
mau ke apart gue?
sunghoon:
boleh
sunghoon:
kapan?

jake:
sekarang

sunghoon:
oke
sunghoon:
apartment green ocean lt. 12 kamar no 125

jake:
ok🥰
read

"anjing. di read doang."