Di atas bentala ini, terkadang sesuatu datang tanpa terduga. Seperti angin yang datang tiba-tiba lalu menumbangkan pohon yang berdiri kokoh. Maka, seperti itulah kedatangan seorang Fatimah Hulya Albaihaqi bagi Rey yang tak pernah diduga olehnya.
Gad...
She is the same person. Dunia sebercanda ini padaku? -Reynand Ghava Melviano
🍁🍁🍁
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi hari ini, Fatimah merasa jauh lebih baik setelah apa yang terjadi hari kemarin. Semilir angin pagi yang dingin masuk melalui celah-celah ventilasi kamar, berhasil membuat hatinya menjadi lebih tenang untuk belajar memaafkan kesalahan orang-orang yang telah membuatnya teramat kecewa.
Tidak terkecuali Reynand Melviano.
Setiap hari Fatimah berusaha memaafkannya. Setiap hari Fatimah berusaha meredupkan rasa dendam padanya. Setiap hari Fatimah ingin selalu melihat wajah Rey supaya terbiasa, hingga hilang semua rasa sakit yang dia rasakan karenanya.
Tetapi, ternyata tidak semudah itu. Semua membutuhkan proses, dan melewati proses demi prosesnya membutuhkan ketabahan hati yang sungguh lapang, juga keyakinan yang sempurna. Agar rasa sakit tidak membuat dendam kian memupuk hingga menguasai diri.
Fatimah menghela napas panjang ketika menatap pantulan dirinya di cermin. Tersenyum tipis, lalu berujung tertawa. Lihatlah bagaimana pipinya yang sudah tembam semakin tembam karena matanya yang bengkak.
Huft, semalam aku nangis berapa lama ya?
Gadis cantik itu menghela napas kembali. Bukan suatu masalah. Hari ini, Fatimah hanya akan mengembalikan ponsel Rey yang tidak sempat ia kembalikan kemarin. Setelah itu, Fatimah akan pergi ke restorannya yang sudah beberapa hari tak ia kunjungi.
***
Sementara di tempat lain, keadaan berbanding terbalik dengan seorang pemuda yang berada dalam kondisi sangat kacau. Dia membanting seluruh benda-benda yang ada di atas meja kerjanya. Wajahnya terlihat kusut dan teramat lelah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rahangnya mengetat kuat, napasnya memburu, pemuda itu terlihat tidak karuan dengan beberapa botol minuman yang sudah berserakan di lantai. Memberi tanda bahwa dia benar-benar sedang tidak terkendali.
