21

533 67 11
                                    


"Selamat datang tuan"

Taeyong mengangguk pelan. Memasuki rumah yang sudah lama ia tinggalkan. Semenjak memutuskan hubungan dengan si gadis, taeyong pergi tanpa kabar ke amerika untuk mentenangkan diri sambil mengurus bisnis nya..

Dan selama itu pula, ia tidak pernah mendengar tentang jisoo.

Mendesah lelah, taeyong memilih tidur daripada kepalanya sakit menikirkan jisoo yang mungkin sudah sah menjadi istri taehyung. Mengingat mereka pernah mengirimnya sebuah undangan pernikahan yang berakhir ia bakar tanpa membaca satupun.

Tidak mungkin taehyung meninggalkan jisoo sepertinya bukan?






"Dasar brengsek ! Hanya karena kau takut istrimu hingga menolak pekerjaanku !? Yak ! Kau pikir aku akan tergoda denganmu ? Menjijikkan!!"

Pria disampingnya terkekeh geli mendengar sumpah serapah adiknya untuk perusahaan yang baru saja menolakknya.

"Hentikan sudah ku bilang bekerja saja diperusahaan abang, kau akan langsung mendapat jabatan tinggi"

"Tidak bang woo, kau tahu aku ingin mandirii. Ayolah apakah kau bisa buat perusahaan ini bangkrut? Aku punya dendam pada bos gendut itu. Bisabisa nya menolakku karena takut tergoda oleh kecantikanku"  jisoo merengut sebal melayangkan kepalan tangannya diudara.

"Jisoo.."peringat wonwoo buat sang adik tertawa.

"Aku bercanda ayolah jangan serius sekali"

"Ini baru lamaran pertamamu dan kamu akan menyerah? Ayo kuantarkan jisooku untuk mencari lagi. Kali ini kupastikan tak akan ada yang menolak bungsu kim"

"Ah tak asik! Aku tak ingin diterima karena bantuanmu kak!" Rajuknya.

"Lebih baik abang pergi bekerja. Sampai kapan dirimu akan menelantarkan pekerjaan mu sendiri demiku" lanjutnya.

"Tidak aku harus memastikan adikku mendapatkan pekerjaan yang layak" kekeuh wonwoo membuat jisoo berdecak, selalu keras kepala

"Baiklah, sebelum itu mari kita makan. Cacing cacing ku sudah berteriak kelaparan"

"Hahaha baiklah"




Taeyong mendatangi sebuah restoran yang paling berkesan dalam hiduonya. Disini, tempat favorit nya dan jisoo. Banyak kenangan yang mereka tinggalkan disini.. dulu...

"Silahkan mnunggu pesanan anda"

Sedikit tersenyum, pemuda itu melihat area sekitar. Jujur saja, tinggal di amerika sangat berbeda sengan korea. Terlebih lagi ini sudah 2 tahun semenjak ia tidak lagi menempatkan kakinya di negara kelahiran.

"Bukankah itu?"

Mata taeyong memicing, tatapannya tertuju pada sepasang manusia yang sedang berbincang di meja tak jauh dengannya.

Itu seperti taehyung.

Tapi sang gadis didepannya sudah ia tebak bukan jisoo. Siapa dia? Bukankah mereka sudah menikah? Apa ini?

Taeyong mendekat, dan benar taehyung balik menatapnya membuat gadis dideoannya juga ikut menatapnya.

"Menjijikkan!"

Bugh

Pipi taehyung panas, semua orang disana berteriak terkejut tiba tiba taeyong meninjunya.

Dihempasnya kasar, tangan taeyong yang menarik kencang kerah kemejana.

Bugh

Lagi, taeyong mendaratkan bogeman mentah di pipi taehyung satunya. Sedangkan sang empu hanya meringgis tak melawan berbeda dengan gadis bersamanya yang mencoba meminta pertolongan

"Aku menyerahkan jisoo padamu agar gadisku bahagia ! Tapi kau malah selingkuh dibelakangnya bajingan!?"

Taeyong marah trus melayangkan pukulannya pada taehyung.

"TAEHYUNG!"

teriakan itu membuat gerakan tangannya terhenti. Suara itu, milik jisoo. Gadis yang membuatnya hampir gila karena rindu.

Dirinya berbalik, benar itu jisoo..

"Taeyong?" Jisoo terkejut tak sadar diringa hampir tumbang jika tidak dibantu oleh wonwoo yang masih setia disampingnya.

Niat mereka ingin makan, tapi takdir berkata lain.

Taehyung menepis tangan wanita yang mencoba membantunya berdiri.

"Demi tuhan jisoo, jika aku tau bagaimana brengsek sialan ini menyakitimu pada akhirnya, aku tidak akan rela mengiklashkanmu padanya"

Jisoo mencengkram ujung bajunya.

"Jisoo.."

Bugh

"Jangan dekati gadisku sialan!" Taehyung yang tadinya diam membalas pukulan taeyong saat pria itu mencoba memegang lengan jisoo.

Taeyong tertawa sarkas "gadismu? Setelah kau berbuat dibelakangnya"

"APA KAU MENCOBA BALAS DENDAM DENGAN PERBUATANNYA DULU DENGANKU ?!"

"Hentikan!!" Jisoo berteriak. Menghentikan semua perdebatan mereka.

"Dan berhenti bilang aku gadismu kak! Apa kau tidak memikirkan perasaan istrimu sendiri!?" Geram jisoo menunjuk wanita yang diam saja setelah bantuanyya ditolak suaminya sendiri.

"Jisoo apa maksudm-"

Bugh

"Sudah kubilang jangan sentuh jisoo!!" Teriak taehyung marah.

"Jangan berdebat disini apa kalian tak punya malu?" Tanya wonwoo meminta maaf pada pemilik resto dan mengantikan semua kerugiannya.

"Maaf adikku spertinya tidak nyaman" ucap wonwoo menyembunyikan tubuh mungil jisoo di belakang punggunya.

"Bisakah kalian jelaskan padaku ala yang sebenarnya terjadi ?!" Kesal taeyong.

"Apa kau mengingat berita hilangnya bungsu keluarga kim 19 tahun lalu? Gadis itu adalah jisoo. Dia adikku dan taehyung. Baiklah kami permisi dulu"

"Jisoo kumohon" taeyong berusaha mengejar tapi ditahan oleh taehyung.

Taeyong menatap taehyung nyalang "urus saja istrinu itu" ucapnya datar.

Tapi taehyung malah menarik taeyong keluar restoran agar tidak membuat keributan lagi.

"Jangan dekati jisoo lagi"

"Sadarlah kalian saudara ! Kau tak berhak menyuruhku untuk menjauhkan jisoo. Dulu aku sudah menyerahkannya padamu tapi takdir berkata lain. Dan sekarang aku tidak akan melepaskannya lagi !" Ucap taeyong penuh oenekann. Jujur saja, hatinga cukup senang mengetahui gadisnya belum menikah sama seklai.

Taehyung menarik kerah baju taeyong "dia milikku. Jika aku tidak bisa mendapatkannya, maka orang lain juga tak akan bisa." Taeyong tertawa remeh. Sepertinya taehyung gila karena tidak bisa menerima kenyataan.

"Sebaiknya kau oergi ke rsj dan jangan campuri urusanku. Jisoo itu saudaramu bukan milikmu"

"LEE SIALAN TAEYONG !"



Wonwoo merasakan perubahan adiknya. 2. Tahun memang tidak mudah untuk jisoo agar bisa melupakan cintanya pada kakaknya. Bahkan ia dan orang tuanya sadar jika jisoo masih menyimpan rasa walau jisoo selalu berkata tidak.

Karena itu taehyung dijodohkan.

Mereka pikir itu adalah hal yang terbaik. Tapi nyatanya tidak, taehyung semenjak itu berubah menjadi pribadi yang kasar. Merrka tidak menemukan taehyung yang dulu. Walau dihadapan jisoo, taehyung tidak berubah sama sekali. Jisoo masih mengenal taehyung, sikapnya tidak oernah berubah sana seperti dulu.

Jisoo lelah, terus menekan perasaannya yang setiap hari selalu menambah.

Terlebih lagi dirinya sesak mengetahui kakaknya membawa istrinya ke restoran favorit mereka zaman pacaran.

Dan taeyong ?

Jisoo tidak tahu harus bersikap bagaimans sekarang..





Kasihan mereka KAWOKSKWK

😤😤😤😤😤😤

votment pls:(

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang