bonchap; the edge of an anger (2)

550 49 1
                                    

Giovanno menggigit bibir bawahnya kuat-kuat ketika dia tidak bisa menginjak pedal gas lebih lama lagi.

Setelah memarkirkan mobilnya di depan apotek yang buka 24 jam, Giovanno mencari ponselnya yang diletakkan di jok belakang. Hanya dalam dua detik, telpon itu sudah tersambung ke Kalaresh.

"Kenapa, Gio?"

"Gue mau mati, Resh."

"Hati-hati kalo bicara ya, anjing."

"Pengen pingsan tapi gue gak pingsan-pingsan. Cara pingsan gimana ya?"

"Ngomong apa sih?"

"Obat selain ibuprofen, Resh."

"Untuk apa?"

"Badan gue sakit semua."

"Memar gak?"

"Belom liat." jawab Giovanno lemah.

Kalaresh terdengar menghela napasnya. "Asetasol. Kalo masih sakit banget ke rumah sakit aja, Gio. Lagian lo sparring udah kaya makan nasi. Tiga kali sehari tanpa absen."

"Bawel lo."

Giovanno melangkahkan kakinya dari mobil menuju ke pintu apotek.

Matanya terpaku ke dorongan ujung pintu yang sudah dia dorong sekuat tenaga namun tidak membuahkan hasil sama sekali.

Seketika jantung Giovanno berdegup kencang.

Apakah dia tidak kuat mendorong pintu apotek yang tidak ada apa-apanya dibandingkan tiga lawan sparring hari itu?

Sekali lagi Giovanno coba dorong pintu itu namun hasilnya tetap sama.

Usahanya berakhir ketika petugas apotek membantu membukakan pintu untuknya dari arah dalam.

Karena menolak pemeriksaan lebih lanjut dan memilih untuk tidur saja sesampainya di rumah nanti, maka Giovanno membawa pulang empat jenis obat sekaligus untuk dia teguk semuanya sebelum benar-benar mengistirahatkan tubuhnya nanti.

Malam itu, Giovanno tidur tepat di jam tiga pagi. Terus dia biarkan dirinya terlelap tanpa ingat bahwa esok paginya dia sudah berjanji akan menemani Yujionna hadir di gathering PELTI.





***





09.00

Nona: Kamu sarapan di sini aja. Eric masak banyak.


11.15

Nona: Gio, kamu kok gak bangun-bangun?


13.13

Nona: Sayang, kamu mau tidur sampe jam berapa?

Nona: 5 (missed call)


14.15

Nona: Aku berangkat sendiri ya. Kamu nyusul aja kalo nanti bangun.

Nona: (location sent)

Nona: Aku sedih, Gio. Aku mau dateng sama kamu kaya yang udah kamu janjiin.


16.55

Nona: Tidur yang lama aja. Gapapa, Gio.

Nona: I can do this by myself.


18.20

Nona:  Aku lagi sama Kak Hanna dan Kak San.

Nona: Aku mau ada kamu.


19.40

Okinawa | RemakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang