"Abang! Abang gak boleh gitu ya sama sahabat aku!," kesal Jovanka.
"Astaga bercanda sayang. Abang balik ya," setelah itu tubuh Rion sudah tidak terlihat lagi.
Tak berselang lama bel masuk pun berbunyi. Para murid yang masih dikantin terburu-buru untuk kembali ke kelas masing-masing begitu pun dengan Arion.
Di kelas
"Woi Rion, anjir lo masa gue ditinggal sendiri di kanti." kesal atha.
"Ha? Sibuk ngegame lo." ketus Rion.
"Ya ya emang juga sih hehe." ucap atha menggaruk belakang kepala yang tidak gatal.
"halah lo juga sama aja tha! Tinggalin kita disini sendirian tai lo! Bukannya di bangunin malah ditinggal." ucap Reno ketus. Masih ada yang ingat siapa Reno readrs? Yup betul sekali Reno itu yang duduk di sebalah Rion:).
"Dih, biasanya juga gitu ya su. Nanti kalau gue bangunin lo, lo ntar langsung kesurupan 'aing maung' ." kekeh Atha.
"Asu." kesal Reno.
"Asutu~." sahut Atha. Sedangkan Langit memandang mereka berdua dengan datar, Arion yang melihat mereka berdua pun hanya menghelas nafa lelah 'ya tuhan kenapa kau berikan teman semacam ini?' seperti itulah pikirnya. Tak berselang lama guru pun datang, lalu mereka memulai belajar mengajar.
Tet...tet...tet...
Bel pulang pun berbunyi. Ruangan yang tadinya senyap pun mulai gaduh. Lalu mereka berbondong-bondong keluar dari kelas dan menuju ke gerbang sekolah.Di parkiran
"Abang udah lama nungguin Valen ya?." Tanya gadis itu yang tak lain adalah Jovanka.
"Enggak kok, abang juga baru sampe disini." Jawab Rion lembut.
"Ya udah kalau gitu, ayo kita pulang bang." Ajak jovanka, rion yang tak menjawab ucapan sang adik. Tanpa basa basi ia pun menggendong Jovanka ala koala. Yang membuat gadis itu terkejut.
"Ish abang, ngagetin aja ih!." Kaget Jovanka.
"Hm." Rion pun membawanya ke dalam mobilnya. Setelah meletakkan jovanka dengan aman di tempat duduk depan mobil. Lalu ia masuk ke dalam mobil di bagian menyetir. Tanpa mengucapkan apapun Rion mengegas mobilnya.
Dimana motornya Rion? Karena ia pulang bersama Jovanka. Tadi saat ia belum memasuki kelasnya, Rion sudah menelfon supir keluarga untuk menukarkan motornya dengan mobil. Ia tidak mau membawa Jovanka dengan motornya itu. Bukan karena pelit ya, tapi karena ia tak mau paha mulus adiknya terlihat dengan orang lain, ya walaupun bisa ditutupi dengan jaket tapii ya siapa taukan kena angin wkwk.
Skip mansion
Setelah sampai dimansion Rion langsung memarkirkan mobilnya digarasi. Memutari mobil dan membuka pintu depan mobil yang disamping pengemudi kemudian menggendong remaja yang tertidur dengan nyenyak.
Dapat Rion lihat banyak mobil yang terparkir rapih berjejer di halaman mansion. Saat Rion melewati ruang tamu ia melihat Elvino dkk sedang berbincang dengan asik. Ah dia sampai lupa bahwa setelah ini dia harus menghukum kakak laki-lakinya itu hehe.
"Jovanka kenapa dek?." Tanya Elvino.
"Tidur." Jawab Rion dengan acuh, lalu ia meninggalkan Elvino dkk yang masih ribut, entah ribut karena apa. Sedangkan Elvino hanya menghelas nafas.
"Sabar bro, pasti nanti juga baikan sama dia." Ucap Tio menepuk bahu Elvino dengan pelan.
"Ya, semoga aja." Lesu Elvino.
Disisi Rion, ia masuk ke kamarnya dan langsung membaringkan tubuh Jovanka dengan perlahan setelahnya dia menuju ke walk in closet untuk mengganti seragam dengan pakaian yang santai dan nyaman di tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Become A Seme?
ChickLit⚠️BXB ⚠️Hanya cerita fiksi ⚠️ Plagiat? jauh2 ⚠️ Homophobic? pencet arah panah di sebelah kiri Arina Sekar Pramesthi merupakan gadis yang 'sedikit' tomboy bertransmigrasi ke sebuah novel yang ia baca sebelum meninggal dunia. Dan anehnya ia menjadi fi...