016

4.2K 375 41
                                    

3 bulan telah berlalu, Rion a.k.a Arina sudah berada di dunia ini. Tidak ada kejadian yang berlebihan, mungkin hanya seperti biasanya dimana Jovanka yang masih membully Ara, dan Dylan yang selalu menjadi tameng Ara. Namun, pembullyan sekarang sedikit di revisi dulu saat Jovanka membully Ara dan selalu terkena tampar oleh Dylan dkk bahkan saudaranya sendiri, dan sekarang tidak ada yang berani menamparnya karena adanya sang Arion. Elvino? Dia hanya berdiam saja saat melihat Ara dibully oleh adiknya.

Banyak hal yang berubah saat ini, seperti Jovanka yang sudah tidak menyukai Dylan tapi masih membully Ara. Sebenarnya Arion sudah menasehatinya untuk tidak membully Ara lagi tapi yang namanya Jovanka ya sudah dia anaknya keras kepala susah dibilangin.

Sekarang Rion dkk (+Elvino dkk -ara) sedang berada di Mall (cafe). Mereka sedang mengadakan rapat yang sangat-sangat penting. Tapi boong:v

"Rion, ada yang mau gue bicarain sama lo," ucap Dylan memandang wajah Rion dengan serius.

"Hm? Tinggal ngomong," jawab Rion sambil meminum-minumannya.

"Gu-

"Betul tuh, tinggal ngomong aja apa susah nya," sahut Atha tiba-tiba.

"Gu-

"Jangan bilang lo mau bicara empat mata sama besprenn gue ye?! Ngaku lo!!," ucap Atha dengan tidak santainya.

'Bangs*at!' batin Dylan saat ucapannya terpotong oleh Atha.

"Atha lo diem!," ucap Langit menatap tajam ke arah Atha. Atha yang di tatap tajam oleh Langit hanya memanyunkan bibir nya. "Iya iya gue diem nih!,"

"Gue mau ngomong sesuatu ke lo, hanya ada kita berdua!," ucap Dylan sambil menekan kan kata terakhir.

"Oke," satu kata keluar dari mulut Rion, Dylan yang mendengar jawaban dari Rion ia segera menarik tangan nya ke tempa lain.

Rion yang tangan nya ditarik oleh Dylan pun hanya membiarkan nya saja. Ia pikir Dylan akan membawanha ke meja yang lainnya tapi dugaan nya salah. Ternyata Dylan membawa ke kamar mandi cafe itu.

"Kenapa?," tanya Rion datar.

"Gu- gue gue gue suka

"Suka?," tanya Rion penasaran.

"Gue suka sama l-

drt...drt...drt...

"Halo?, Hm bentar lagi Aku kesana. Ini lagi di kamar mandi cafenya," ucap Rion, setelah itu meninggalkan Dylan sendirian di kamar mandi.

Dylan yang melihat Rion mengangkat telfon pun menghela nafas, saat Rion sudah selesai berbicara di telfon ia ingin melanjutkan ucapannya, akan tetapi sebelum ia bicara malah Rion meninggalkannya sendirian disini.

"sial,"

I BECOME A SEME

"Eh kok lo kesini sendiri? Si Rion kemana weh?," tanya sekaligus bingung Atha.

"Pergi," ucap Dylan datar.

"Ha?,"

"Rion pergi tha, gitu aja lo gak maksud," jawab Langit.

"Langit lo apa-apaan sih! Gue bukannya gak maksud cuma cuma otak gue aja yang lemot iya otak gue yang lemot bukan gue nya yang gak maksud!," nyolot Atha ke Langit.

"ck iya iya,"

"Oh ya udah kalau si Rion udah pergi, kita berdua juga mau pergi," ucap Atha yang di angguki Langit. Saat mereka akan pergi si Atha "bye bye anak goblok muach," ucap Atha sambil meragakan mencium telapak tangannya itu.

I Become A Seme?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang