"Nak Rion, sekarang udah besar ya." Ucap Fanya yang merupakan adik ipar papah. Sedangkan orang yang ditanya hanya menaikkan satu alisnya.
Merasa tidak ada jawaban, Fanya mulai mencari topik lain agar tidak sepi seperti ini. Bahkan mereka tidak menyadari sudah 1 jam lebih mereka duduk disana tanpa adanya percakapan ah hanya Fanya saja yang berbicara yang lainnya hanya diam.
"Saya pergi ke kamar dulu ya om, tante." Pamit Rion sopan. Dan dibalas oleh mereka dengan kata "iya". Akan tetapi, saat ingin melangkah ke atas. Tiba-tiba saja tante Fanya memanggil nama Rion.
"Ah Rion, anak tante tidur bareng sama kamu gapapa kan nak?." Ucap dan tanya Fanya ke arah Rion. Ya memang Rion orangnya yang bodoamat pun mengiyakan.
"Ya." Jawab Rion yang mendapatkan plototan dari Jovanka dan Elvino, namun Rion tak perduli. Saat ia ingin melanjutkan jalannya, ia dikagetkan dengan sepasang tangan yang memeluk tangan kanannya.
Rion yang merasa tangan kanannya dipeluk oleh seseorang pun menoleh kesamping lalu menundukkan kepalanya agar melihat siapa yang memeluk tangannya. Dan ya ternyata pemuda yang sedari tadi melihat Rion dengan intens.
"Kenapa?." Tanya rion bingung.
"Itu, eum aku yang mau tidur bareng kkamu." Gugup pemuda itu. Ditambah dengan tatapan tajam Rion dan jawabannya dengan satu kata yaitu "hm".
Disisi lain, Fanya yang melihat mereka berdua hanya tersenyum senang, entah apa yang dipikirannya itu.
Skip kamar
Sekarang Rion sudah berada dikamarnya. Begitupun dengan sepupunya. Saat ini ia sedang di dalam kamar mandi.
Cklek
Terlihat Rion yang keluar dari kamar mandi hanya dengan handuk dipinggangnya, lalu ia menuju ke walk in closet untuk memakai baju. Setelah selesai memakai pakaian Rion keluar dari ruangan itu.
Saat ia keluar, ia dikejutkan dengan seorang pemuda yang sida terbaring di kasur nyamannya. Ah Rion sampai lupa kalau malam ini ia tidur bersama sama pemuda itu.
"Nama?." Tanya Rion dingin.
"Gilang, kenapa?." Ucap gilang heran.
"Gak, gue Rion." Jawab rion.
"Aku udah tau nama kamu dari dulu kok." Ucap gilang lembut.
"Oh." Mendengar jawaban rion singkat, gilang mendengus tak suka.
Rion yang sudah mengantuk pun membaringkan badannya di tempat tidur alias kasur you know kasur readrs?. Dapat dilihat kalau Gilang sedikit terkejut.
"Tidur." Perintah Rion dengan nada dinginnya itu.
"Itu, aku gak bisa tidur kalau kepala aku gak diusap-usap." Ucap Gilang lirih. Rion yang mendengar itu hanya ber 'oh' saja.
"Mendekat." Ucap Rion menyuruh Gilang tidur disampingnya. Tanpa basa basi Gilang mendekat ke arah Rion, setelah itu ia membaringkan tubuhnya, lalu ia merasakan kepalanya diusap-usap yang ternyata itu adalah Rion.
"Tidur." Ucap Rion singkat.
"Iya." Jawab gilang dengan nada bahagia? Entahlah author juga gak tau.
Tak berselang lama Rion mendengar suara mendengur halus. Ternyata Gilang sudah tidur, karena merasa gilang sudah tidur Rion pun mencium keningnya lalu membisikkan "good night baby boy" setelah itu ia menyusul Gilang ke alam mimpi.
I BECOME A SEME
Tok tok tok
"Dek bangun, sebentar lagi mau sarapan pagi." Teriak seseorang dari balik pintu kamar Rion.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Become A Seme?
ChickLit⚠️BXB ⚠️Hanya cerita fiksi ⚠️ Plagiat? jauh2 ⚠️ Homophobic? pencet arah panah di sebelah kiri Arina Sekar Pramesthi merupakan gadis yang 'sedikit' tomboy bertransmigrasi ke sebuah novel yang ia baca sebelum meninggal dunia. Dan anehnya ia menjadi fi...