prolog

3.6K 264 31
                                    

Aleta menatap sendu pada seorang wanita yang di lumuri darah itu, seolah dunia nya berhenti berputar, Seketika banyak kenangan yang terlintas di kepalanya.

Aleta memangku kepala wanita itu, tangan nya bergetar menyingkirkan beberapa helai rambut yang menghalangi wajah cantik itu.

"Bunda jangan tinggalin Aleta" lirih Aleta dengan air mata yang terus keluar.

Tak lama ambulans datang, beberapa orang mengangkat tubuh Adela a.k.a bundanya Aleta, sedangkan Aleta di bantu berdiri oleh seorang cowok yang berseragam sekolah.

"ayo gue anter ke rumah sakit"

Aleta menuruti ucapan cowok itu, dirinya menaiki motor sport itu,  jarak rumah sakit untung nya tidak terlalu jauh.

Sesampai nya di rumah sakit, Aleta dengan tergesa-gesa menanyakan ruangan kecelakaan beruntun, setelah mendapatkan informasi itu, Aleta langsung berlari menuju ruang operasi.

"Sus bagai mana kondisi bunda saya?"

"Tunggu sebentar yah operasi akan segera di mulai, doakan yang terbaik buat keselamatan bunda kamu"

Aleta menyenderkan tubuhnya pada dinding, air matanya terus membasahi wajahnya.

Cowok itu menatap Aleta kasian, tangan nya menarik Aleta agar duduk. Tiga jam lamanya akhirnya ruang operasi terbuka.

Aleta langsung beranjak menghampiri dokter itu. "Bagai mana keadaan bunda Saya dok?"

Dokter itu menghela nafas panjang, lalu menggeleng. "Tidak bisa di selamatkan"

Dugh

Aleta memukul rahang dokter itu, nafasnya memburu. "Anjing Lo, kalo jadi dokter tuh yang becus bangsat"

Cowok yang sedari tadi terdiam langsung menahan tubuh Aleta yang hendak melayangkan pukulan nya kembali. "Sus cepet obati dokter itu"

Aleta memberontak di tubuh cowok itu. "Hiks bunda gue engga pergi"

Tidak banyak bicara cowok itu langsung memeluk tubuh Aleta yang terisak. "Harus ikhlas"

"Tapi gue gak bisa tanpa bunda gue" gumam nya.

"lo pasti bisa, gue yakin itu"

-A L E T A-

Aleta menatap batu nisan yang tertulis nama Adela Chyntia, wanita cantiknya telah meninggal kan nya, sekarang hidupnya sudah hancur, tidak ada lagi tempat bersandar nya, tidak ada lagi yang mendengar cerita kenakalan nya.

"Ayo pulang mau hujan" ajak cowok yang sedari tadi menemani gadis itu.

"Lo duluan aja, gue mau nemenin bunda gue" titah Aleta dengan pandangan yang kosong.

Cowok itu mendekati Aleta, lalu mengelus rambut gadis itu. "Bunda Lo pasti sedih liat anak perempuan nya terpuruk gini"

"Jangan sedih lagi ayo pulang"

Aleta mengangguk tak urung tangan nya mengepal kencang, tak terima dengan kepergian bundanya, dari sekian banyaknya manusia kenapa tuhan malah mengambil bunda nya.

Kedua orang  itu meninggalkan pemakaman tersebut, cowok itu mengantarkan Aleta pada Mansion gadis itu.

Setelah sampai di depan cowok itu menatap Aleta, lalu memberikan kartu namanya. "Kalo ada apa apa hubungin gue, jangan terlalu larut dalam kesedihan, bunda Lo pasti udah bahagia di sana"

Aleta menatap iris mata biru itu begitu tulus. "Thanks"

Gadis itu keluar dari mobil, lalu berjalan memasuki mansion nya, Sesampai nya di kamar, mata Aleta menatap kartu nama itu.

"Xavier king phineas"

"Kebaikan Lo gak akan pernah gue lupain"


TANDAIN YA KALO ADA TYPO

Jangan lupa vote sama komen nya ya gys

A L E T A (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang