A L E T A CHAPTER 8

1.3K 154 4
                                    

Aleta melempar tas nya pada meja yang memang biasa tempat dirinya, ia duduk dengan wajah yang di tekuk.

"Tumben ta pagi pagi lo udah rajin gini?" Tanya bela yang memang baru datang.

Gadis itu memutar bola matanya malas. "Kesambet setan rajin gue"

"Serem juga ya ta"

Aleta mengangguk pelan. "Iya kaya masa depan lo"

Bela mengerut kan bibir nya. "Masa depan gue udah terjamin ta, gak bakal gue jadi gembel"

"Moga aja nyokap sama bokap lo mendadak bangkrut terus Lo jadi gembel deh " ucap Aleta dengan enteng nya.

"Ya kalo gitu gue mau numpang hidup di mansion lo!" jawab bela dengan cepat.

Aleta menatap bela sinis, lalu tangan nya menyugar rambut abu-abu nya ke belakang. "Siapa juga yang mau nerima gembel kek lo"

"Jahat banget hiks" ucap bela dengan dramatis nya.

"BANGSAT LO"

kedua gadis itu mengalihkan tatapan pada objek yang baru saja menjadi pusat perhatian. "Kenapa dah?" Tanya aleta pada bela.

Bela menggeleng kepala nya menandakan bahwa dirinya juga tidak tahu. "Samperin aja ayolah ta"

Aleta memejamkan matanya dengan wajah bertumpu pada kedua tangan nya. "Males ah mending bobo"

"Ck yaudah gue juga gak bakal liat"

"Ta gue mau cerita nih" lanjut bela.

"Pasti gak jauh dari cowok" gumam Aleta menatap wajah bela dengan malas.

Bela menunjukan senyuman nya lalu mengangguk, "Masa kembaran si geo baper sama gue ta"

"Tuh kan"

"Manja banget anak nya buset, gue aja di buat geleng kepala Ama kelakuan nya"

"Si Leo mau di kemana-in?"

Bela menggaruk tengkuknya bingung. "Ya gak di kemana-kemana in, kan umur gue masih muda ta kapan lagi gue ngerasain hidup enak banyak pacar gini"

"Gila lo"

Bela terkekeh kecil. "Ya mau gimana lagi ta"

"Gue kasih tau dari sekarang, biasanya orang manja selalu ketergantungan kalo ngerasa lo udah jadi orang spesial buat dia"

Bela menatap Aleta tak percaya. "Masa sih?"

"Lo liat aja nanti"

"Bodo lah yang penting cakep orang nya" acuh bela.

Tak lama kemudian guru mapel Inggris memasuki ruangan itu, Aleta mengeluarkan buku nya yang entah mapel apa.

Dengan menguap kecil gadis itu memejamkan matanya, buku nya di gunakan untuk menutupi bagian wajah dan kepalanya agar siapa saja yang melihat dirinya sedang membaca buku.

"Belum apa apa dah molor nih anak"  gumam bela menggeleng kepala melihat tingkah Aleta.

- A L E T A -

Tepatnya di kantin dino mengambil cepat roti dan juga susu kotak, melewati Xavier dengan tatapan sinis nya, mungkin bila semua orang melihat nya akan gemes tapi berbeda di mata Xavier, baginya tatapan Dino itu begitu menyebalkan.

A L E T A (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang