A L E T A CHAPTER 9

1.3K 146 1
                                    

Aleta terbangun dari tidurnya merasakan ada yang memeluk dirinya dari belakang, saat berbalik Aleta melihat wajah damai Xavier yang sangat tampan.

Beberapa jam yang lalu Xavier benar benar marah pada aleta, cowok itu tidak mengeluarkan sepatah kata pun langsung membawa Aleta ke apartemen nya.

Dengan perlahan Aleta menyingkirkan tangan Xavier yang menindih pinggang nya, setelah terlepas Aleta ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya.

Aleta menatap Xavier yang masih memejamkan mata sebentar lalu dirinya keluar kamar langkah nya menuju dapur untuk membuat menu cemilan sore.

- A L E T A -

Tangan Xavier meraba ke samping yang terasa kosong seketika dirinya langsung terbangun, matanya menatap sekeliling kamar nya yang begitu sepi.

Dengan cepat Xavier langsung meninggalkan kamarnya, saat di ruang tamu dirinya mendengar suara bising dari dapur.

Terlihat Aleta yang sedang memasak dengan  rambut abunya yang di Cepol dan beberapa helai rambut yang di biarkan.

"Cantik banget calon pacar gue" gumam cowok itu.

Xavier langsung menghampiri aleta, Dengan jahilnya cowok itu menyenderkan kepala nya pada bahu Aleta.

"Eh" kaget Aleta.

Xavier mendengus wangi leher Aleta. "Masak apa ta?"

"Buat mata Lo?"

"Lo masih marah sama gue ta, janji deh nanti gue gak akan gitu lagi sama si babi Dino"

Aleta merasakan hembusan nafas Xavier di lehernya seketika langsung merinding. "Ck lepas ih" ucap aleta.

"Gak mau di lepas kecuali maafin gue dulu" rengek xavier.

"Iyah gue maafin"

Bukan nya di lepaskan, cowok itu dengan sengaja menggesekkan hidung nya pada leher Aleta.

"Gue siram minyak juga nih cowok lama lama" celetuk Aleta.

Xavier melepas kan pelukan nya lalu menatap Aleta dengan senyum tipisnya. "seneng banget gue ta"

"Seneng mau di siram minyak maksud lo"

Xavier menggembungkan pipinya karena kesal. "Bukan lah"

Aleta memutar bola matanya karena merasa jengah terhadap Xavier. "Dari pada banyak bacot mendingan Lo buruan mandi"

Xavier menyentil pelan bibir Aleta. "Kasar banget ih"

"Hm"

Mau tak mau Xavier berjalan dengan lesu ke dalam kamarnya, namun sebelum itu dirinya sempat mencuri kesempatan untuk mencium pipi Aleta dan yah berakhir dengan amukan gadis itu dengan ancaman tidak di perbolehkan dekat lagi dengan dirinya.

Aleta menyimpan cookies buatan nya ke dalam kulkas yang berpintu tiga itu, ia menarik tangan nya ke atas yang saling bertautan itu, mengencangkan otot-otot nya.

"Eh ponsel gue di mana ya" gumam Aleta.

Tak sengaja matanya menatap benda yang di cari itu di atas sofa, gadis itu merebahkan tubuh nya dengan tangan mengutak-atik ponsel nya.

Banyak sekali pesan yang masuk pada dirinya, terutama grup geng nya yang baru saja si buat oleh tangan kanan nya. Aleta hanya membaca pesan yang memang menandai dirinya saja selebih nya ia skip.

Dan terakhir bela, gadis itu mengirim beberapa pesan yang langsung di setujui oleh Aleta.

Merasa sudah tidak ada lagi yang penting, Aleta beranjak dari posisinya, ia membuka pintu kamar namun seketika matanya membulat, menatap Xavier yang hanya memakai handuk saja di pinggangnya.

A L E T A (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang