A L E T A CHAPTER 3

1.8K 212 7
                                    

Aleta melirik jam di atas nakas nya, Seketika mata gadis itu membulat. "bangsat kesiangan"

Dengan tergesa-gesa Aleta membersihkan tubuhnya, gadis itu dengan cepat memakai seragam dan mengambil dasinya. "bodo amat lah" gumam Aleta.

Mata Aleta menatap sendu gerbang yang sudah di tutup itu, tak kehilangan akal, dirinya menghampiri satpam yang sedang meminum teh itu.

"Stt"

"Tolong bukain gerbang nya dong pak" ucap Aleta dengan wajah di buat sesedih mungkin.

Satpam itu menepuk jidatnya. "gak bisa non nanti saya di tegur lagi sama kepala sekola"

Aleta mengeluarkan uang berwarna merah tiga lembar. "Nih pak asal bukain gerbang nya" ucap aleta dengan tangan menyodorkan uang itu.

"Kalau begini mana bisa saya nolak non" satpam itu terkekeh lalu mengambil uang yang di berikan Aleta.

Setelah acara sogok menyogok Aleta langsung mengendarai mobil nya, saat sudah berada di parkiran, mata nya celingukan memperhatikan sekitar nya, memastikan bahwa tidak ada Bu Tiny.

Setelah merasa cukup aman segera Aleta keluar dari mobil nya, ia berjalan di koridor yang begitu sepi, namun saat melewati beberapa kelas dirinya sedikit menunduk agar guru yang sedang mengajar tidak melirik ke arah nya.

Gadis itu memasuki kelas nya yang begitu berisik seketika Aleta menyerit heran, dengan langkah santai aleta menghampiri cowok yang sedang bermain game online di ponsel nya itu.

"Dit guru yang ngajar ke mana?" Tanya Aleta.

"Anak nya lagi sakit ta, gak ada yang jagain di rumah, katanya pengasuhnya lagi libur dulu" ucap Adit dengan tatapan yang terus fokus pada ponsel nya.

"Oyy ta gue di sini" teriak bela yang sedang mojok di kursi paling belakang.

Aleta mengedikkan bahu nya acuh, gadis itu berbalik meninggalkan kelas nya.

Aleta menatap langit yang begitu cerah, beberapa angin menerpa wajahnya, ia sekarang berada di rooftop.

Sedang asik asik mengagumi keindahan ciptaan tuhan, tiba tiba suara dering ponsel mengganggu ketenangan nya.

terpampang jelas nama Daddy di ponsel Aleta, dengan malas ia meneken tombol warna hijau.

"Halo dad"

"Baby, Daddy mau membicarakan sesuatu" ucap nya.

Aleta menyerit heran. "Tentang apa dad?"

"Pernikahan Daddy"

Aleta memegang dadanya sesak. "Dad, bunda belum lama loh ninggalin kita, secepat itu kah Daddy mau nikah lagi?"

"Daddy juga butuh seseorang yang bisa memperhatikan Dady, ayolah sedikit aja ngerti"

"Selama ini Dady di luar negeri lama loh, bahkan buat nanyain kabar bunda aja engga pernah, dulu kurang nya bunda Aleta apa si dad?, sampai buat Dady terus Abai, sekarang Daddy bilang gitu, emang Aleta engga pernah merhatiin Daddy?" Ucap Aleta sedikit menaikan suara nya.

"Aleta, Daddy benar benar minta maaf"

Gadis itu tertawa sumbang. "baru minta maaf sekarang dad?, Minta maaf noh sama bunda"

"Soal pernikahan terserah Daddy, mau Aleta larang juga gak bakal di Turutin kan"

Aleta mematikan sambungan telepon itu, ia menyenderkan punggungnya pada sofa, tangan nya mengambil benda kecil di sakunya.

Di hepit nya rokok itu di kedua bibir nya, Lalu menghidupkan benda itu dengan korek api, Asap pun mulai mengebul.

Saat sedang menikmati manis nya benda itu tiba tiba seseorang mengambil nya dari kedua bibir nya, dengan tanpa bersalah langsung menginjak rokok itu.

A L E T A (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang