A L E T A CHAPTER 11

1.2K 132 5
                                    

Gio menarik tangan bela dengan wajah yang sedang menahan kekesalan nya, cowok itu sedari tadi terus merengek ingin meminta kiss nya padahal sebelum nya bela hanya ingin becanda.

memang awal nya gadis itu menanggapi nya dengan serius tapi di pikir pikir pasti jika geo tau dirinya akan di amuk, memang mulut gio itu lemes tidak bisa di ajak kerja sama.

"Bela pas main truth or dare bilang sama gio masa lupa"

Gadis itu memijat pangkal hidung nya merasa dongkol dengan sikap gio. "Gue cuma becanda"

"Jahat"

Gio langsung membelakangi bela, matanya sudah berkaca kaca dengan bibir yang sudah bergetar. Sedangkan bela yang melihat itu tidak ambil pusing lagi pula dirinya tidak akan peduli toh.

"Gue gak mau ambil resiko kalo ketauan sama kakak Lo" ucap bela lalu berlalu begitu saja.

Cowok itu tidak bisa membendung air matanya lagi, isakan kecil nya Langsung terdengar. "Padahal gio engga akan bilang sama siapa siapa hiks"

- A L E T A -

Xavier berdecak kesal karena tidak ada kabar dari aleta, padahal dari semalem dirinya sangat berharap Aleta membalas satu saja pesan nya, memang benar kata orang orang, jangan terlalu berharap dengan ekspektasi sendiri.

"Kenapa tuh mukanya kusut amat"

Cowok itu melirik sinis. "Lo pada ga punya rumah ya?"

"Elah kita mah ke sini mau silaturahmi, iya kan no" jawab laxy merangkul pundak keano.

"Iyah bener kita ke sini mau silaturahmi"

Xavier tersenyum paksa Jika bukan teman nya sudah di pastikan mereka berdua tinggal nama saja. "Silaturahmi engga sampe setiap hari sampe ngabisin makanan gue juga kali"

Laxy mengelus bahu keano dengan senyuman lebar nya. "Alangkah baik nya agar silaturahmi tidak terputus pinjem dulu seratus milyar"

Mendengar perkataan laxy seketika Xavier mendelik tajam, memang nya siapa juga yang mau pinjam kan uang seratus milyar.

"Wah jadi selama ini Lo engga ikhlas engga Rido ngasih kita makanan" cerocos keano menatap ta nyangka pada Xavier.

"Baru nyadar Lo?"

Laxy seketika memegang dadanya dramatis. "Lo harus nya  ikhlas xav ngasih kita makanan, gue di rumah ga pernah di kasih makanan"

"Ralat gue ga ngasih sama Lo berdua tapi Lo berdua maksa minta ke gue, apa tadi Lo bilang ga pernah di kasih makan?."

Laxy mengangguk lesu. "Bangkrut perusahaan bokap Lo baru tau rasa." Ucap Xavier langsung mendapat pukulan kecil dari bokong nya.

"Heh ngomong ga pake Bismillah dulu"

Keano melihat penampilan Xavier dari atas sampai bawah. "Tumben Lo jam segini udah rapih aja"

"Biasa no udah jadi bucin mah beda" sahut laxy.

Keano mengangguk menyetujui setuju, menyetujui ucapan laxy. "Gue ikut dong".

A L E T A (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang