"Mau main satu set lagi gak? Lawan guru olahraga SD katanya nantangin lo." Yeonjun berucap sembari menatap Yeji yang tengah mengemasi sepatu badminton dan raketnya. Yeji udah siap-siap mau pulang.
Mendengar ajakan Yeonjun, Yeji menghela nafas dan menghentikan kegiatannya.
"Gabut banget tu guru, bilang aja gue lagi bur-"
"PAK KATA SI YEJI NEXT TIME AJA KALAU ADA WAKTU!!!" Teriak Yeonjun yang dibalas anggukan dan cengiran si bapak guru olahraga SD.
"Lo kalo udah tau jawaban gue kenapa di tanya lagi setan?" Yeji menggelengkan kepalanya lalu melanjutkan sesi berkemas.
Yeonjun tertawa lalu mendaratkan pantatnya di kursi twibun sebelah Yeji. "Ya sengaja, biar gue bisa kabur."
"Random banget anjir tu bapak-bapak segala nyasar ke kampus," Pikir Yeonjun lalu menatap si bapak yang tengah bermain dengan anak kampus lain. "Bapak facebook-able lagi."
"Lo juga udah mau balik? Tumben?" Sekarang atensi Yeonjun kembali ke Yeji yang hampir selesai memasukan seluruh peralatannya kedalam tas.
"Cape, gue udah kenyang. Kalau gue main lagi bisa tambah tulang doang gue, Jun." Jawabnya.
Yeonjun berdecak, "Jadi keinget si Jeno, baru main setengah set aja udah tepar." Yeonjun tertawa.
"Si curut emang pinter workout ranjang doang lama, giliran olahraga beneran cupu banget si babi," Yeji ikut tertawa.
"Untungnya sekarang ada kemajuan anaknya mampu main satu set," sambung Yeonjun.
"Eh by the way, gue jadi keinget kejadian tiga hari lalu." Cicit Yeonjun tiba-tiba.
Yeji mengernyit bingung, "Tiga hari yang lalu?"
"Yaelah pura-pura amnesia lo," Yeonjun menatap Yeji remeh lalu menegak minumannya terlebih dahulu karena tercekat.
"Degem lo, Ryujin."
Mendengar nama 'Ryujin' membuat cewe dengan mata sipit itu tiba-tiba merasa de javu.
Bukan cuma tentang gimana Ryujin kasar sama dia tempo hari, tapi tentang semuanya. Semua yang udah mereka lakuin dari semenjak Ryujin jaman MABA dan semua tentang gadis Shin yang mengejar dirinya.
About her lips too.
Yeji segera menepis pikiran setan tersebut dari pikirannya. Bisa-bisanya dia memikirkan hal itu di saat keduanya tengah renggang seperti ini.
Rasanya, sudah waktunya Yeji berhenti berteman dengan Jeno.
"Gue kaget aja, Ryujin yang selalu being cute, girly dan jadi super sopan sama lo bisa sekasar kemaren," Yeonjun menggelengkan kepalanya lalu terkekeh.
"Seinget gue, Ryujin jarang banget 'lo gue' sama lo, dia sesuka dan se segan itu sama lo, Ji."
Yeji tidak banyak bertingkah mendengar itu semua, memang benar adanya. Ryujin sudah tak menginginkannya lagi (?)
"Gue tau." Balas Yeji singkat.
"Dia cemburu sama kagem lo kali, Ji. Jennie," Pikir Yeonjun mengalihkan arah pembicaraan. Dia merasa ada hawa tidak enak yang merasuki Yeji saat membahas perubahan sikap Ryujin.
"Yaelah, kan dia ada Jisung," Yeji menyanggah.
"Ck, gue mah tau banget lo sebenernya ga cemburu-cemburu amat sampe larinya ke Jennie," Yeonjun menyeringai.

KAMU SEDANG MEMBACA
CRUSH ; RY
RomanceRyujin jadi cabe buat deketin Yeji doang. $ Tahap revisi tapi tetep jalan.