17

3.9K 455 119
                                    

"ASTAGA RYU!"

"apa?!"


"HEH BODY GITAR! GUA GA SURUH LO MAKE UP YA!"


Ryujin hanya menatap Chaeryeong dengan tatapan seperti bertanya-tanya. Kenapa Chaeryeong bersikap aneh? Padahal kan Ryujin hanya merias diri?

Akhirnya, Ryujin lebih memilih melanjutkan sesi meriasnya dan mengacuhkan Chaeryeong.

Chaeryeong kesal? Tentu saja.

Chaeryeong memberi tau Ryujin kemarin kalo Yeji mengajaknya bertemu. Tentu saja itu rencana Chaeryeong. Niatnya sudah pasti untuk meluruskan masalah siapa wanita yang bersama Yeji tempo hari.


Dan tujuan paling utama, menjauhkan sahabatnya itu dari Yeji.

Tapi itu semua sepertinya akan percuma. Lihat, betapa bodohnya Ryujin. Dia malah mempercantik diri.

Lebih baik Chaeryeong menangis aja rasanya.


"Ryu....."

"Apasi!" Jawab Ryujin ketus.

"Lo jangan make up tai! Lu cuma ketemu Yeji, bukan ke ondangan."

"BERISIK!"




Chaeryeong menghela nafas. Memang, sudah selelah apapun berusaha, Ryujin pasti akan dengan mudah menghancurkan semuanya..


"Ryu,"

"Apaan"

"Sumpah. Gue cuma suruh lu bilang, 'Kak Yeji, yang kemarin itu siapa?'  suruh ngomong gitu doang ke mini market depan, bukan malah dandan selama dua jam." Kesal Chaeryeong.



Memang tidak bohong, Ryujin sudah merias diri plus mandi sejak dua jam terakhir, dan itu belum selesai.

Bahkan, chaeryong dapat merasakan aroma tubuh Ryujin menusuk kedalam hidungnya. Ya walau perlu di akui, Ryujin super super cantik dan wangi.

Tapi, tolong garis bawahi.



CANTIK DAN WANGI BUKAN BAGIAN DARI RENCANA




Hancur sudah rencana Chaeryeong.




























"Duh Chaer, gue deg-deg an," Kata Ryujin sembari memegangi dadanya yang terasa berdebar begitu cepat. Hanya bertemu Yeji saja, hati Ryujin sudah terasa sangat bahagia.

Dasar labil. Kemaren aja dia marah sama Yeji.

Chaeryeong memutar bola matanya malas, lalu setelahnya, dia memberikan Ryujin sebuah earphone.

"Pake," titah Chaeryeong.

"Buat?" Tanya Ryujin sambil memakai Earphone itu ditelinga nya.

Chaeryeong tidak menjawab pertanyaan Ryujin. Dia malah sibuk mengutak-atik handphone Ryujin dengan telaten.

Rupanya, Chaeryeong mengaktifkan sambungan telfon.

"Nih," ucap Chaeryeong lalu memberikan hape Ryujin kembali. "Jangan di matiin, dan pegang aja. Gua mau denger pembicaraan kalian."


Ryujin tentus saja merasa tidak terima dengan rencana Chaeryeong.



"Lo--"

"GAPAKE PROTES."



Oke, Ryujin diam. Chaeryeong saat menakutkan saat ini.
























"Hai," sapa Yeji hangat lalu duduk di hadapan Ryujin.

Sedangkan Ryujin? Dia sudah akan menanggapi senyuman Yeji, tapi-






"GAUSAH PAKE SENYUM YA, RYUJEN!"





Chaeryeong sudah lebih dulu memarahinya. Maka dari itu, Ryujin hanya bisa tersenyum kecut.

Sungguh, Ryujin akan membunuh Chaeryeong setelah ini.


"Jadi kak Yeji mau ngomong apa?" Tanya Ryujin sedikit menekankan kata 'Apa'.

"Mmm," gumam Yeji merasa canggung memulai percakapan.



Ryujin dengan senang hati menunggu apa yang akan di katakan pacaranya itu.

Ralat, calon pacar maksud Ryujin.


"Sebenernya, gua cuma pengen balikin ini ke elu," ucap Yeji sembari memberikan sebuah gelang tangan.



Ryujin sedikit mengernyitkan matanya, memang benar. Ini gelang tangan milik Ryujin.

Tapi, kenapa bisa ada pada Yeji?


"Waktu itu ketinggalan waktu lu pergi buru-buru dari rumah gue," kata Yeji natap dalam Ryujin. "Dan gelang itu tadinya putus, terus gua sambungin deh."

Ryujin memerhatikan kembali gelang tangannya, memang benar. Ada bekas perbaikan disana.

"Maaf ya, gelang lu jadi jelek. Dan sebenernya, gua mau balikin itu doang." Kata Yeji mengakhiri kalimatnya.

Ryujin tersenyum senang. Dia menatap gelang dan wajah Yeji bergantian.

"Makasih, ini gelang kesayangan, Ryu." akhirnya Ryujin membuka suaranya. Yeji jadi ikut tersenyum. Yeji merasa aura dingin antara dia dengan Ryujin sudah mencair.


"Dan, Ryu,"

Ryujin kembali menatap Yeji sambil memberikan tatapan bertanya.

"Soal cewe yang lu maksud.."

Ryujin mengernyit. Dia tidak ingat akan membahas perempuan.



Tentu saja, ini adalah Chaeryeong. Hanya saja dia tidak memberi tau-nya.

"Nama dia Lia, dia cuma temen gue." Ucap Yeji lalu menundukkan kepalanya.






"Ryu lanjut tanya aja, gapapa. Ini gua yang rencain."

Suara Chaeryeong melintas.

"Kapan lagi lu bisa tanya gini, buruan tanya aja apapun."





Ryujin hanya diam. Dia tidak mau melanjutkan rencana Chaeryeong.

Yang ini cukup serius.







"Kak Yeji suka?" Tanya Ryujin detik kemudian.


"Ha?" Tanya Yejintidak terlalu mengerti dengan pertanyaan Ryujin.


Ryujin menghela nafas, "Kak Yeji suka sama Lia?" Ulang Ryujin.



Yeji mengangguk pelan. "Iya. Banget."









Oke.

Ryujin tau harus apa setelah ini.














































Ryujin tau harus apa setelah ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa minum air

CRUSH ; RYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang