Chapter 34
CemburuDi malam hari yang gelap, terlihat seorang pria yang sedang tidur di atas sofa dengan selimut lembut yang seadanya saja.
Dengan pelan ia berjalan menghampiri pria itu, "Maaf, p'. Chi marah sama p', sebenarnya chi gak kepingin marah tapi kelewat panas serta cemburu dan kesal sama mereka." Chimon berkata dengan suara yang pelan setelah sedikit berjongkok.
"P' pluem, bangun, tidur di atas bareng." Chimon berkata seraya menggoyang tubuh suaminya pelan, dan setelah dua kali akhirnya ia terbangun dari tidurnya.
"Oh, Chi. Kamu ngapain malam-malam masih belum tidur?"
"Ngidam?" Chimon menggeleng, ia hanya menarik-menarik tangan suaminya dengan memberi isyarat agar mereka tidur di dalam kamar bersama.
Saat keduanya sudah naik ke kamar, terlihat seorang pemuda yang baru saja keluar dari tempat persembunyiannya itu. "Memang kalau udah bucin, gampang ya buat maafin seseorang. Gak akan semudah itu aku maafkan si pawat."
Selesai berbicara ia menyimpan kembali minuman yang ia ambil tadi ke kulkas dan berhenti sebentar, "Eh emang Ohm siapa gua? Ngapain juga gua cemburu sama dia, gua gak maafin dia. Dasar aneh."
💚🌈💙
Hari Sabtu telah tiba, mereka telah mempersiapkan liburan 2 hari 1 malam. Sebuah rumah penginapan dengan kamar yang luas dan kasur yang banyak untuk menampung keluar besar ini pun telah tersedia.
"Udah disediain semuanya?" tanya New kepada Tay yang membantunya menyusun tas dan jajanan ke mobil.
"Kita udah seperti orang pindahan saja, Hin."
"Karena orang yang berangkat banyak, makanya barang bawaannya banyak. Te, aku mau siap-siap dulu, kamu bangunin anak-anak." Tay pun menuruti perintah dari istrinya itu.
Saat Tay akan masuk juga, datanglah seorang pemuda dengan senyuman manisnya itu menyapa Tay. "Selamat pagi, dad."
"Aw ... selamat pagi, Ohm. Kamu sudah datang? Masuk-masuk."
"Barang bawaannya taruh ke mobil aja langsung," pinta Tay. Setelah Ohm menaruh barangnya, ia pun masuk ke dalam rumah dan menyapa New.
"Nanon-nya belum bangun, kamu duduk aja dulu, paman Tay akan bangunin mereka," ucap New yang baru saja keluar dari kamarnya.
"Biar aku aja yang bangunin, pa." New mengangguk dan Ohm langsung naik ke kamar Nanon. Terlihat pemuda itu masih terlelap di balik selimutnya, dengan iseng Ohm langsung menindih Nanon dan membangunnya dengan kecupan di kepalanya.
"Hemmm."
"Bangun, Non. Udah jam berapa ini."
"Bentar lagi. Masih ngantuk."
"Kalau gak bangun, aku gendong ke kamar mandi nih ya," ancam Ohm namun Nanon malah merentangkan tangannya.
Coba kalian katakan, inikah yang namanya teman? Menurutku tidak. Lalu, ini yang namanya gak suka sama Ohm? Menurutku juga tidak :)
Ohm pun langsung menggendong pemuda itu, dan kini mata Nanon terbuka lebar. "Heh! Turunin."
"Lah, tadi minta digendong."
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR BIG FAMILY
FanfictionMenceritakan keluarga besar Vihokratana dan Adulkittiporn, dan keluarga kecil to be ❤️ Message: Bagi yang sudah mengikuti dari awal dan yang baru membaca mohon memaklumi ya kalau judul atau penulisan chapter-nya berevolusi terus menerus. Karena aut...